Telah Dibuka Pre Order Buku Kupas Tuntas Data Industri Otomotif (Mobil, Motor, dan Oli) 2015-2019
Buku ini disusun oleh tim Duniaindustri.com yang diprakarsai oleh Andryanto Suwismo. Buku “Kupas Tuntas Data Industri Otomotif (Mobil, Motor, dan Oli) ini menampilkan data, informasi, tren pasar, peta persaingan antar brand, trend penjualan, market size dan market value, segmentasi pasar, hingga sejarah dan perkembangan terbaru di sektor otomotif. Dengan rekam jejak yang cukup panjang dibarengi proyeksi hingga 2019, buku ini layak menjadi acuan utama bagi pembaca secara luas, mulai dari tingkat sekolah menengah, sekolah tinggi, mahasiswa, pelaku industri otomotif, investor, sales dan marketing, business development, konsultan, brand manager, pemasok suku cadang otomotif, distributor komponen otomotif, dan masyarakat luas.
Untuk memperjelas isi Buku “Kupas Tuntas Data Industri Otomotif (Mobil, Motor, dan Oli) 2015-2019”, berikut dipaparkan daftar isinya:
Daftar isi buku “Kupas Tuntas Data Industri Otomotif (Mobil, Motor, dan Oli) 2015-2019”
Kata pengantar…………….. i
Daftar Isi……………………. ii
Definisi Industri Otomotif………….. iii
Sejarah Industri Otomotif………… iv
Bab 1 Mobil
Definisi Mobil………………………….. 1
Proses Pembuatan Mobil…………. 2
Data penjualan mobil 2015-2019F………………3-7
Data pangsa pasar merek mobil 2015 hingga semester I 2018………..8-15
Tren persaingan merek mobil………….16-20
Data dan analisis populasi mobil 2015-2019F……….21-25
Market size dan market value industri mobil 2015-2019F…………….26-35
Data populasi mobil di Indonesia 2015-2019F…………..36-42
Bab 2 Motor
Definisi Motor…………………………..43
Proses Pembuatan Motor………….44-45
Data penjualan Motor 2015-2019F………………46-50
Data pangsa pasar merek Motor 2015 hingga semester I 2018………..51-60
Tren persaingan merek Motor………….61-69
Data dan analisis populasi Motor 2015-2019F……….70-79
Market size dan market value industri Motor 2015-2019F…………….80-86
Data populasi Motor di Indonesia 2015-2019F…………..87-95
Bab 3 Oli Pelumas
Definisi Oli Pelumas…………………………..96
Sejarah Industri Oli Pelumas………….97
Data pangsa pasar merek Oli Pelumas………..98-100
Tren persaingan merek Oli Pelumas………….101-105
Market size dan market value industri oli pelumas 2015-2019F…………….106-116
Penjelasan spesifikasi buku:
Ketebalan: 120 halaman
Cover: hardkarton
Harga pre order: Rp 225.000
Harga normal: Rp 325.000
Terbuka peluang untuk menjadi Reseller
Waktu pre order: 1 September 2018 – 30 September 2018
Waktu pengiriman: mulai 1 Oktober 2018
Ketentuan Pemesanan
Sebelum anda melakukan pemesanan perlu diketahui ketentuan pemesanan sistem Pre Order melaui beberapa tahap berikut:
1. Sesi Order / Pemesanan
Saat tahap Order / Pemesanan berlangsung, silahkan order product yang ingin Anda beli. Kirim pesan ke admin kami. Jika sudah melakukan order/pemesanan, akan kami balas untuk konfirmasi.
Adapun format pemesanannya:
Nama Lengkap:
Alamat Lengkap:
No Hp & Whatsapp:
Alamat email:
Kuantiti Pesanan: (contoh 1 eksemplar)
Jasa Pengiriman: (JNE/POS/Ambil di Lokasi)
2. Sesi Pembayaran
Pembayaran dilakukan saat Anda telah mengisi format pemesanan dan memperoleh notifikasi dari admin kami. Anda bisa melakukan pembayaran dengan Transfer ke Rekening Kami. Jika Anda yang telah melakukan pembayaran, segera konfirmasi ke kontak kami.
Keterangan:
Pastikan data yang Anda masukkan benar saat transfer. Mohon wajib simpan bukti pembayarannya sampai barang sampai. (Jika terjadi kesalahan atau masalah saat transfer bukan tanggung jawab dari kami). Jadi Pastikan data anda benar saat mentransfer. Jika saat waktu pembayaran sudah tutup dan anda belum melakukan pembayaran, pesanan otomatis kami batalkan.
3. Sesi Produksi
Waktu Produksi Sudah kami cantumkan di Album Pre Order, silahkan langsung di cek.
4. Sesi Pengiriman
Setelah pengiriman barang dilakukan, Anda akan diberi sms konfirmasi jika barang sudah dikirim dan diberikan no resi pengiriman via agen yang sudah ditentukan. Lama pengiriman biasanya 3 – 4 hari (tergantung ketentuan dari Agen Pengiriman).
NB: Jika terjadi keterlambatan pengiriman yang disebabkan dari Pihak Agen Pengiriman (Tiki/JNE/PosIndonesia) di luar tanggung jawab kami oleh karena itu alamat yang diberikan harus benar dan lengkap. Tapi kami akan selalu memonitoring kiriman via website Agen Pengiriman tsb. Dan selalu memastikan barang sampai pada tujuan.
5. Sesi Konfirmasi
Jika barang sudah sampai ke Anda, harap Anda untuk memberi sms konfirmasi ke kami jika product yang dibeli sudah diterima. Dan Anda harap berikan feedback/testimonial kepada kami mengenai kepuasan dari layanan / product kami agar bisa kami tampilkan di Customer Reviews/Album Testimonial.
Catatan:
Kesalahan pengiriman karena salah alamat bukan tanggung jawab kami.
Barang yang sudah dikirim tidak bisa ditukar atau diuangkan kembali, kecuali kesalahan dari pihak kami. Ongkos Kirim ditanggung pembeli.
Segera hubungi admin Duniaindustri.com:
Eka (Hp & WA : 081310891927)
Uchy (Hp & WA : 087780767262)
Atau Hubungi:
Duniaindustri.com
Alamat : Ruko Griya Cinere 2 Blok 49 No 29 Jalan Cinere Raya, Jakarta Selatan (Desain Bagus Group)
No Telpon : 021-22779565, 021-7447443
Jumat, 31 Agustus 2018
Senin, 27 Agustus 2018
Akuisisi Tambang Emas Martabe US$ 917,9 Juta, United Tractors Galang Pendanaan
PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan akuisisi tambang emas Martabe di Sumatera Utara selesai paling cepat pada Desember tahun ini senilai US$ 917,9 juta atau sekitar Rp 13,2 triliun. Saat ini perseroan sedang menggalang pendanaan untuk merealisasikan rencana akuisisi tersebut.
"Untuk pendanaan saat ini kami berharap closing transaksi sekitar 4-5 bulan dari sekarang, jadi kita perkirakan paling cepat di Desembe 2018. Atau kalau molor sedikit di Januari 2019, kami harus menyelesaikan dan mendapatkan approve dari regulator," kata Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan kepada pers dalam acara Investor Summit di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/8/2018).
Untuk pendanaan akuisisi, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu akan mengandalkan kas internal. Sebab, kas internal United Tractors masih surplus. "United Tractors itu balance sheet-nya cukup kuat, saat ini kita punya cash di konsolidasi saja mencapai Rp25 triliun, jadi rasanya sih kita cukup untuk membiayai akuisisi," tegas Gideon.
Sebagai informasi, perseroan berencana mengakuisisi tambang emas Martabe dari Agincourt Resources Pte Ltd melalui PT Danusa Tambang. Sejumlah 60% saham Danusa dimiliki oleh UNTR, sedangkan 40% sisanya dipegang oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Perjanjian pengambilalihan yang ditandatangani pada Rabu 8 Agustus 2018 ini mencakup dua transaksi. Pertama, pengambilan 95% saham Agincourt Resources Pte. Ltd milik PT Agincourt Resources senilai US$ 917,9 juta. Kedua, pemberian pinjaman dari UNTR dan PAMA kepada Agincourt sebesar US$ 325 juta.
United Tractors melalui PT Danusa Tambang Nusantara telah menandatangani perjanjian pengambilalihan dengan PT Agincourt Resources (Singapore) Ltd. Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan Kamis (9/8), nilai transaksi pengambilalihan mencapai US$917,900 juta.
Perusahaan target yang dimiliki oleh PT Agincourt Resources ini akan menjual sekitar 4,750 juta saham seri A dan 76 juta saham seri B mewakili 95% dari total saham ditempatkan dan disetor, serta PT Artha Nugraha Agung menjual 250.000 saham seti A dan 4 juta saham seri B yang mewakili 5% dari total saham ditempatkan dan disetor. Saham seri A perusahaan target senilai Rp2.423 per lembar dan seri B sekitar Rp8.500.
Manajemen beralasan pengambilalihan perusahaan target memberikan peluang bagi perseroan untuk memperoleh skala aset tambang emas yang memiliki potensi besar dan secara langsung relevan dengan strategi perseroan untuk melakukan diversifikasi portofolio bisnis.
Selanjutnya, perseroan dan PT Pamapersada Nusantara akan memberikan pinjaman maksimum sekitar US$325 juta kepada perusahaan target.
Perseroan menilai pinjaman kepada perusahaan target untuk keperluan refinancing utang. Secara bisnis, perseroan akan lebih menguntungkan apabila perusahaan target mendapatkan pinjaman ini dibandingkan perseroan menyimpan dana kasnya di bank.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 14 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Rabu, 22 Agustus 2018
Awal September, Program Biodiesel 20% Mulai Berjalan, Hemat Devisa Rp 49 Triliun
Kebijakan mandatori penggunaan biodiesel 20% (B20) akan berlaku efektif mulai 1 September 2018. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, pemanfaatan B20 tidak hanya diterapkan untuk bahan bakar subsidi (public service obligation/PSO), tapi juga untuk solar yang dijual tanpa subsidi.
“Pada 1 September 2018 akan diberlakukan B20 untuk PSO dan non-PSO. Baik alat transportasi angkutan, alat berat laut, pertambangan, kereta api, bahkan alat angkutan militer,” ujar Darmin di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Kebijakan B20 untuk solar non-PSO merupakan perluasan dari kebijakan sebelumnya, serta salah satu upaya untuk menghemat devisa negara. Selanjutnya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengelola dana untuk disalurkan guna membiayai B20.
Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami mengatakan pihaknya mendukung program perluasan segmen Mandatori Biodiesel B20 yang dicanangkan pemerintah untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. Sekaligus menghemat cadangan devisa negara. Dukungan BPDPKS tersebut antara lain dilakukan dengan menyiapkan dana insentif yang diperlukan untuk memproduksi biodiesel.
“Kami telah menyiapkan dana untuk perluasan segmen Mandatori Biodiesel B20 yang diharapkan mampu menyerap kelebihan suplai produk sawit di pasaran,” ujar Dono Boestami.
Dia menambahkan, dalam rangka pemanfaatan biodiesel, selama tahun 2017 BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 2,3 juta kilo liter biodiesel. Sementara itu, sampai dengan semester I/2018, BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 1,1 juta kiloliter biodiesel.
Menurutnya, setidaknya terdapat dua manfaat yang bisa diperoleh dari program mandatori biodiesel. Pertama, mendukung kebijakan energi baru dan terbarukan, melalui bauran energi Indonesia yang akan mendorong terciptanya ketahanan energi nasional. Kedua, mendukung terciptanya stabilisasi harga crude palm oil (CPO), melalui pengaruh pengendalian permintaan dan penawaran sawit dan produk turunannya.
Program Mandatori Biodiesel diharapkan juga menjadi solusi untuk mengatasi kelebihan pasokan sawit akibat menurunnya ekspor CPO karena tensi pasar global yang sedang tinggi. Pada Mei 2018 produksi CPO tercatat 4,24 juta ton atau naik 14 persen dibandingkan April yang hanya 3,72 juta ton.
“Kelebihan pasokan dimungkinkan untuk diserap melalui program Biodiesel karena saat ini utilisasi produksinya baru mencapai 30% atau setara 3,5 juta kilo liter per tahun dari total kapasitas terpasang. Ini menunjukkan serapan produksi biodiesel domestik sangat mungkin untuk ditingkatkan,” jelas Dono.
Ia menambahkan, selama 2017, BPDPKS berhasil menghimpun dana sebesar Rp14,2 triliun. Sementara, hingga semester I/2018, dana yang dihimpun tercatat mencapai Rp6,4 triliun. Dari sisi pengembangan dana, pada 2017 BPDPKS membukukan pendapatan dari penempatan dana sebesar Rp505 miliar, sementara sampai dengan semester I/2018 mencapai Rp380 miliar.
“Dari jumlah tersebut, BPDPKS telah melaksanakan penyaluran dana sebesar Rp10,6 triliun di tahun 2017 dan sebesar Rp4,4 triliun pada semester I/2018,” pungkasnya.
Hemat Devisa
Menteri Koordiantor bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada banyak penghematan yang bisa dilakukan dengan adanya penerapan kebijakan B20. Dengan asumsi harga minyak US$ 80 per barel estimasi dampak langsung terhadap penghematan devisa dengan penerapan B20 bisa mencapai US$ 3,36 miliar atau setara Rp 49 triliun.
Penghematan tersebut bisa dicapai karena pemerintah bisa mengurangi impor BBM berkat adanya pemanfaatan bahan bakar nabati tadi. Ada potensi penghematan hingga 78% terhadap kilang minyak Pertamina untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar. Dengan penerapan B20, Indonesia bisa menghemat impor BBM hingga 42 juta barel.
Dampak lanjutannya, kata dia, ada peningkatan devisa mencapai US$ 9,36 miliar atau setara Rp 136,81 triliun, dengan asumsi kenaikan harga CPO sebesar US$ 200 per ton.
Sejalan dengan inisiasi Pemerintah untuk menghemat devisa negara, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik tentang perluasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) biosolar 20 (B20) untuk kendaraan bermesin diesel non-PSO, termasuk kendaraan penumpang.
“Belum ada perkataan sepakat bulat, tetapi kami akan support semua. Semuanya diam tidak ada yang menentang. Tapi karena Pemerintah bilang 1 September itu berlaku B20, semua di Gaikindo dukung,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.
Meski demikian, masih terdapat kekhawatiran dalam menggunakan BBM B20 yang disebut bisa mempercepat usia pakai komponen. “B20 kan mengandung kelapa sawit, ada soap effect-nya. Tapi kalau mobil baru yang tangkinya bersih itu tidak masalah sebenarnya. Hanya saja untuk mobil yang sudah tua, kan ada kerak-keraknya, inilah yang berbahaya. Maka mereka harus bersihkan dahulu,” ungkap Nangoi.(*)
Sumber: klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
“Pada 1 September 2018 akan diberlakukan B20 untuk PSO dan non-PSO. Baik alat transportasi angkutan, alat berat laut, pertambangan, kereta api, bahkan alat angkutan militer,” ujar Darmin di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Kebijakan B20 untuk solar non-PSO merupakan perluasan dari kebijakan sebelumnya, serta salah satu upaya untuk menghemat devisa negara. Selanjutnya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengelola dana untuk disalurkan guna membiayai B20.
Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami mengatakan pihaknya mendukung program perluasan segmen Mandatori Biodiesel B20 yang dicanangkan pemerintah untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. Sekaligus menghemat cadangan devisa negara. Dukungan BPDPKS tersebut antara lain dilakukan dengan menyiapkan dana insentif yang diperlukan untuk memproduksi biodiesel.
“Kami telah menyiapkan dana untuk perluasan segmen Mandatori Biodiesel B20 yang diharapkan mampu menyerap kelebihan suplai produk sawit di pasaran,” ujar Dono Boestami.
Dia menambahkan, dalam rangka pemanfaatan biodiesel, selama tahun 2017 BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 2,3 juta kilo liter biodiesel. Sementara itu, sampai dengan semester I/2018, BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 1,1 juta kiloliter biodiesel.
Menurutnya, setidaknya terdapat dua manfaat yang bisa diperoleh dari program mandatori biodiesel. Pertama, mendukung kebijakan energi baru dan terbarukan, melalui bauran energi Indonesia yang akan mendorong terciptanya ketahanan energi nasional. Kedua, mendukung terciptanya stabilisasi harga crude palm oil (CPO), melalui pengaruh pengendalian permintaan dan penawaran sawit dan produk turunannya.
Program Mandatori Biodiesel diharapkan juga menjadi solusi untuk mengatasi kelebihan pasokan sawit akibat menurunnya ekspor CPO karena tensi pasar global yang sedang tinggi. Pada Mei 2018 produksi CPO tercatat 4,24 juta ton atau naik 14 persen dibandingkan April yang hanya 3,72 juta ton.
“Kelebihan pasokan dimungkinkan untuk diserap melalui program Biodiesel karena saat ini utilisasi produksinya baru mencapai 30% atau setara 3,5 juta kilo liter per tahun dari total kapasitas terpasang. Ini menunjukkan serapan produksi biodiesel domestik sangat mungkin untuk ditingkatkan,” jelas Dono.
Ia menambahkan, selama 2017, BPDPKS berhasil menghimpun dana sebesar Rp14,2 triliun. Sementara, hingga semester I/2018, dana yang dihimpun tercatat mencapai Rp6,4 triliun. Dari sisi pengembangan dana, pada 2017 BPDPKS membukukan pendapatan dari penempatan dana sebesar Rp505 miliar, sementara sampai dengan semester I/2018 mencapai Rp380 miliar.
“Dari jumlah tersebut, BPDPKS telah melaksanakan penyaluran dana sebesar Rp10,6 triliun di tahun 2017 dan sebesar Rp4,4 triliun pada semester I/2018,” pungkasnya.
Hemat Devisa
Menteri Koordiantor bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada banyak penghematan yang bisa dilakukan dengan adanya penerapan kebijakan B20. Dengan asumsi harga minyak US$ 80 per barel estimasi dampak langsung terhadap penghematan devisa dengan penerapan B20 bisa mencapai US$ 3,36 miliar atau setara Rp 49 triliun.
Penghematan tersebut bisa dicapai karena pemerintah bisa mengurangi impor BBM berkat adanya pemanfaatan bahan bakar nabati tadi. Ada potensi penghematan hingga 78% terhadap kilang minyak Pertamina untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar. Dengan penerapan B20, Indonesia bisa menghemat impor BBM hingga 42 juta barel.
Dampak lanjutannya, kata dia, ada peningkatan devisa mencapai US$ 9,36 miliar atau setara Rp 136,81 triliun, dengan asumsi kenaikan harga CPO sebesar US$ 200 per ton.
Sejalan dengan inisiasi Pemerintah untuk menghemat devisa negara, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik tentang perluasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) biosolar 20 (B20) untuk kendaraan bermesin diesel non-PSO, termasuk kendaraan penumpang.
“Belum ada perkataan sepakat bulat, tetapi kami akan support semua. Semuanya diam tidak ada yang menentang. Tapi karena Pemerintah bilang 1 September itu berlaku B20, semua di Gaikindo dukung,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.
Meski demikian, masih terdapat kekhawatiran dalam menggunakan BBM B20 yang disebut bisa mempercepat usia pakai komponen. “B20 kan mengandung kelapa sawit, ada soap effect-nya. Tapi kalau mobil baru yang tangkinya bersih itu tidak masalah sebenarnya. Hanya saja untuk mobil yang sudah tua, kan ada kerak-keraknya, inilah yang berbahaya. Maka mereka harus bersihkan dahulu,” ungkap Nangoi.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 155 database, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 14 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Minggu, 19 Agustus 2018
Datapedia Marketplace Referensi Utama Pencari Data Spesifik
Seiring perkembangan teknologi digital yang kian pesat, kebutuhan terhadap data spesifik serta database industri meningkat dengan drastis. Kebutuhan itu mencakup permintaan data, riset, ulasan, laporan terbaru, serta analisis guna menunjang kegiatan pemasaran, penetrasi pasar, dan perluasan lini bisnis.
Datapedia marketplace (jual-beli data) merupakan fitur unggulan dari duniaindustri.com yang dapat menghubungkan korporasi ataupun perseorangan (user) yang membutuhkan data, analisis, ataupun riset dengan siapa pun yang memiliki data bernilai. Data dalam fitur ini dapat beragam mulai dari data marketing, data produksi, data penjualan, tren pasar, pangsa pasar, ekspor-impor, utilisasi, hingga kontak perusahaan (foreign buyers), dan lainnya.
Data, analisis, riset tersebut dapat terkait seluruh sektor industri di Indonesia, dari industri keuangan seperti perbankan, multifinance, asuransi, reksadana, pasar modal, industri infrastruktur dan konstruksi, industri transportasi darat-udara-laut, industri pertanian (beras, jagung, gandum, sagu, dan lainnya), industri perkebunan (kelapa sawit, teh, kopi, kakao, tebu, tembakau, karet, dan lainnya), industri kehutanan, industri manufaktur (agro, tekstil, baja, petrokimia, makanan dan minuman, rokok, barang konsumsi, otomotif, elektronik, alas kaki, alat berat, perkapalan, pulp dan kertas, dan lainnya), industri ritel dan perdagangan, industri pertahanan, industri maritim, kelautan, dan perikanan, industri teknologi dan informasi, industri pariwisata, industri perhotelan, industri properti, industri sumber daya mineral (batubara, nikel, timah, emas, bauksit, uranium, dan lainnya), serta sektor industri lainnya.
Berikut daftar user yang membutuhkan data dan database spesifik:
User:
1. Rona, pegawai perusahaan di Jakarta, membutuhkan data penjualan rokok, nama dan kapasitas perusahaan rokok di Indonesia, bujet yang disediakan Rp 250.000,- (nego)
2. Bapak Adhie butuh data distributor inverter seluruh Indonesia, dana yang disediakan negotiable
3. Bapak Sam butuh outlook industri otomotif 2016, dana yang disediakan negotiable.
4. Asdianor butuh harga pasaran rotan di Indonesia.
5. Wendi Asmorojati mencari data yang berkaitan dengan pengaruh waktu penyampaian laporan keuangan dan keputusan keuangan perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang go public di BEI.
6. Bapak Donny butuh data terkait industri PVC (petrokimia hilir) di Indonesia.
7. Bapak B butuh data sebagai berikut: A. Data Statistik Biaya Logistik Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015 yang terinci dengan komponen biaya berikut: 1) Biaya Transportasi, 2) Biaya Pergudangan, 3) Biaya Administrasi. B. Data Statistik Trafik Peti Kemas (Ekspor dan Impor) Pelabuhan Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015.
8. Bapak x butuh data penjualan elektronik dan ponsel per tipe per periode 2014-2016, secara nasional dan per wilayah, serta data distributor elektronik dan smartphone di Indonesia.
9. Bapak T butuh data spesifik: suku bunga kredit, NPL perusahaan, Booking/penjualan by unit & nominal
perbulan dari th 2011 – juni 2017 untuk:
1. Kredit mobil BCA
2. Kredit mobil Bank Mandiri
3. Kredit mobil Mandiri Tunas Finance
4. Kredit mobil BCA Finance
10. Ibu N sedang mencari data pemain terbesar baik produsen, importir dan distributor Infant Formula Baby dan Growing up Milk periode 2016-2017 beserta merek-merek dagangnya. Serta data merek-merek produk tersebut yang paling laku di pasar Indonesia.
11. Bapak RC butuh data untuk statistik impor produk plastik dan market share perusahaan produsen plastik.
12. Julian butuh data penjualan dan produksi mackaroni snack dan kerupuk.
13. Reynildaputri butuh data sektor industri di provinsi jawa timur, meliputi jumlah industri, penyerapan tenaga kerja, nilai produksi menurut kab/kota.
14. Bapak Yudi butuh data penjualan alat berat per merek per segmen, per bulan, per kuartal, dan per tahun periode 2017-2018
15. Mr RS butuh laporan keuangan full audited market leader elektronik non tbk periode 2013-2017. Budjet sekitar Rp 10 juta.
16. Mr jp butuh forecast pertumbuhan pasar industri cat hingga 2025.
17. Bapak TR butuh data penjualan alat berat per merek, per perusahaan di seluruh Indonesia, terkait produksi riil dan pangsa pasar, serta forecast hingga 2020.
18. Bapak Ricky
Data konsumen kafe dan resto, dari gender, profesi, umur, tingkat ekonomi, preferensi menu, average spending, preferensi resto based on occasion, frekuensi kunjungan, brand preference dan data lainnya. Untuk wilayah Bandung serta Pulau Jawa, dan nasional.
19. Ibu Rahmi
Data Market Share Mie Sedaap & Market Size Mie Instant di Indonesia?
20. Bapak Sam
Data mengenai pertumbuhan dan konsumsi pasar semen di wilayah Bogor?
21. Tenri
Saya membutuhkan data laporan keuangan tahunan 5 tahun (tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017) untuk seluruh bank konvensional maupun syariah di Indonesia.
22. TuanAnh Nguyen butuh Indonesia import data by HS code for HS 851712 and 851770.
23. Bapak AA butuh data market share tinta inkjet dan laserjet, tinta original vs non original, toner original vs no original.
24. Ibu MS butuh data lengkap penjualan TELEVISI dari seluruh PERUSAHAAN/INDUSTRI ELEKTRONIK yang ada di indonesia setiap tahun nya?
25. Bapak RS butuh copy IUP untuk PT. INDONESIAN CCI Reg. Number. —/IUP-OP.P/3317.5.44.11 TAHUN 2015 Tahapan Pelaksanaan: Operasi Produksi, Produksi: Gamping, Lokasi: Ds.Tahunan Kec. Sale Kab. Rembang REMBANG.
Sementara pemilik data:
1. Yuliab memiliki data produksi dan direktori industri tekstil (hulu-antara-hilir) terbaru, harga yang ditawarkan negotiable.
2. Eka memiliki data ekspansi pemain baru di industri semen, harga yang ditawarkan Rp 300.000,- (nego)
3. Mr x memiliki data breakdown ekspor, info lengkap eksportir, voume dan harga, per HS number update per bulan
Duniaindustri.com membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki data bernilai untuk melisting (menjualnya) melalui fitur ini. Pemilik data dapat menjelaskan secara rinci datanya untuk dilisting. Jika terjadi transaksi, duniaindustri.com akan menjadi penengah untuk mengecek, memvalidasi, dan membuat kriteria tertentu yang disetujui pembeli data (user) dan penjual data (pemilik data).(*)
Sumber: klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Datapedia marketplace (jual-beli data) merupakan fitur unggulan dari duniaindustri.com yang dapat menghubungkan korporasi ataupun perseorangan (user) yang membutuhkan data, analisis, ataupun riset dengan siapa pun yang memiliki data bernilai. Data dalam fitur ini dapat beragam mulai dari data marketing, data produksi, data penjualan, tren pasar, pangsa pasar, ekspor-impor, utilisasi, hingga kontak perusahaan (foreign buyers), dan lainnya.
Data, analisis, riset tersebut dapat terkait seluruh sektor industri di Indonesia, dari industri keuangan seperti perbankan, multifinance, asuransi, reksadana, pasar modal, industri infrastruktur dan konstruksi, industri transportasi darat-udara-laut, industri pertanian (beras, jagung, gandum, sagu, dan lainnya), industri perkebunan (kelapa sawit, teh, kopi, kakao, tebu, tembakau, karet, dan lainnya), industri kehutanan, industri manufaktur (agro, tekstil, baja, petrokimia, makanan dan minuman, rokok, barang konsumsi, otomotif, elektronik, alas kaki, alat berat, perkapalan, pulp dan kertas, dan lainnya), industri ritel dan perdagangan, industri pertahanan, industri maritim, kelautan, dan perikanan, industri teknologi dan informasi, industri pariwisata, industri perhotelan, industri properti, industri sumber daya mineral (batubara, nikel, timah, emas, bauksit, uranium, dan lainnya), serta sektor industri lainnya.
Berikut daftar user yang membutuhkan data dan database spesifik:
User:
1. Rona, pegawai perusahaan di Jakarta, membutuhkan data penjualan rokok, nama dan kapasitas perusahaan rokok di Indonesia, bujet yang disediakan Rp 250.000,- (nego)
2. Bapak Adhie butuh data distributor inverter seluruh Indonesia, dana yang disediakan negotiable
3. Bapak Sam butuh outlook industri otomotif 2016, dana yang disediakan negotiable.
4. Asdianor butuh harga pasaran rotan di Indonesia.
5. Wendi Asmorojati mencari data yang berkaitan dengan pengaruh waktu penyampaian laporan keuangan dan keputusan keuangan perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang go public di BEI.
6. Bapak Donny butuh data terkait industri PVC (petrokimia hilir) di Indonesia.
7. Bapak B butuh data sebagai berikut: A. Data Statistik Biaya Logistik Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015 yang terinci dengan komponen biaya berikut: 1) Biaya Transportasi, 2) Biaya Pergudangan, 3) Biaya Administrasi. B. Data Statistik Trafik Peti Kemas (Ekspor dan Impor) Pelabuhan Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015.
8. Bapak x butuh data penjualan elektronik dan ponsel per tipe per periode 2014-2016, secara nasional dan per wilayah, serta data distributor elektronik dan smartphone di Indonesia.
9. Bapak T butuh data spesifik: suku bunga kredit, NPL perusahaan, Booking/penjualan by unit & nominal
perbulan dari th 2011 – juni 2017 untuk:
1. Kredit mobil BCA
2. Kredit mobil Bank Mandiri
3. Kredit mobil Mandiri Tunas Finance
4. Kredit mobil BCA Finance
10. Ibu N sedang mencari data pemain terbesar baik produsen, importir dan distributor Infant Formula Baby dan Growing up Milk periode 2016-2017 beserta merek-merek dagangnya. Serta data merek-merek produk tersebut yang paling laku di pasar Indonesia.
11. Bapak RC butuh data untuk statistik impor produk plastik dan market share perusahaan produsen plastik.
12. Julian butuh data penjualan dan produksi mackaroni snack dan kerupuk.
13. Reynildaputri butuh data sektor industri di provinsi jawa timur, meliputi jumlah industri, penyerapan tenaga kerja, nilai produksi menurut kab/kota.
14. Bapak Yudi butuh data penjualan alat berat per merek per segmen, per bulan, per kuartal, dan per tahun periode 2017-2018
15. Mr RS butuh laporan keuangan full audited market leader elektronik non tbk periode 2013-2017. Budjet sekitar Rp 10 juta.
16. Mr jp butuh forecast pertumbuhan pasar industri cat hingga 2025.
17. Bapak TR butuh data penjualan alat berat per merek, per perusahaan di seluruh Indonesia, terkait produksi riil dan pangsa pasar, serta forecast hingga 2020.
18. Bapak Ricky
Data konsumen kafe dan resto, dari gender, profesi, umur, tingkat ekonomi, preferensi menu, average spending, preferensi resto based on occasion, frekuensi kunjungan, brand preference dan data lainnya. Untuk wilayah Bandung serta Pulau Jawa, dan nasional.
19. Ibu Rahmi
Data Market Share Mie Sedaap & Market Size Mie Instant di Indonesia?
20. Bapak Sam
Data mengenai pertumbuhan dan konsumsi pasar semen di wilayah Bogor?
21. Tenri
Saya membutuhkan data laporan keuangan tahunan 5 tahun (tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017) untuk seluruh bank konvensional maupun syariah di Indonesia.
22. TuanAnh Nguyen butuh Indonesia import data by HS code for HS 851712 and 851770.
23. Bapak AA butuh data market share tinta inkjet dan laserjet, tinta original vs non original, toner original vs no original.
24. Ibu MS butuh data lengkap penjualan TELEVISI dari seluruh PERUSAHAAN/INDUSTRI ELEKTRONIK yang ada di indonesia setiap tahun nya?
25. Bapak RS butuh copy IUP untuk PT. INDONESIAN CCI Reg. Number. —/IUP-OP.P/3317.5.44.11 TAHUN 2015 Tahapan Pelaksanaan: Operasi Produksi, Produksi: Gamping, Lokasi: Ds.Tahunan Kec. Sale Kab. Rembang REMBANG.
Sementara pemilik data:
1. Yuliab memiliki data produksi dan direktori industri tekstil (hulu-antara-hilir) terbaru, harga yang ditawarkan negotiable.
2. Eka memiliki data ekspansi pemain baru di industri semen, harga yang ditawarkan Rp 300.000,- (nego)
3. Mr x memiliki data breakdown ekspor, info lengkap eksportir, voume dan harga, per HS number update per bulan
Duniaindustri.com membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki data bernilai untuk melisting (menjualnya) melalui fitur ini. Pemilik data dapat menjelaskan secara rinci datanya untuk dilisting. Jika terjadi transaksi, duniaindustri.com akan menjadi penengah untuk mengecek, memvalidasi, dan membuat kriteria tertentu yang disetujui pembeli data (user) dan penjual data (pemilik data).(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 155 database, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 14 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Sabtu, 18 Agustus 2018
Rupiah Jeblok, Pemerintah Identifikasi 500 Komoditas Impor Perlu Disubstitusi
Akumulasi efek eksternal seperti krisis mata uang di Turki serta faktor internal yakni defisit neraca transaksi berjalan di kuartal II mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga level Rp 14.600/US$. Untuk mengendalikan faktor internal, pemerintah akan mengendalikan komoditas impor dan mencari produk substitusi lokal.
“Kami bersama menteri perdagangan dan menperin akan identifikasi 500 komoditas yang bisa diproduksi dalam negeri, apakah bisa substitusi impor dan pengendalian dari sisi impor,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, salah satu barang yang akan dikendalikan yakni berbagai macam barang konsumsi dari belanja online. Barang-barang itu justru melonjak sangat tinggi. Karena itu, sebanyak 500 komoditas yang dapat diproduksi di dalam negeri akan diidentifikasi oleh Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian.
Menkeu menyampaikan pemerintah akan mengendalikan komoditas impor untuk memperbaiki kondisi defisit transaksi berjalan. Pemerintah melihat adanya potensi substitusi produk dari dalam negeri untuk barang yang berhubungan dengan konsumsi dan bahan baku.
“Untuk barang yang berhubungan dengan konsumsi dan bahan baku, dan kita lihat ada potensi substitusi produk dari dalam negeri, kita sudah mengidentifikasi dari Menperin, Mendag, dan Menkeu menetapkan PPh impor 7,5 persen,” kata Sri Mulyani.
Menurutnya, jika permintaan barang impor tersebut melonjak tinggi dan tak masuk dalam barang kebutuhan strategis di perekonomian, maka pemerintah akan mengendalikannya. “Kalau permintaan melonjak tinggi dan dia tidak strategis dan dibutuhkan dalam perekonomian maka akan dikendalikan,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga akan mengendalikan impor barang untuk proyek infrastruktur. Pemerintah pun meminta PLN dan Pertamina untuk melihat berbagai komponen impor proyek yang dapat diganti dengan komponen dalam negeri.
“PLN dan Pertamina diminta melihat komponen impor proyek karena ini dua BUMN yang memiliki komponen impor besar. Gak hanya TKDN, tapi juga melihat secara langsung berapa impor barang modal,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan mendorong ekspor dengan kebijakan insentif serta mendorong kemampuan industri untuk melakukan penetrasi pasar. “Itu akan dilakukan secara bersama-sama dengan instrumen pemerintah apakah itu LPII, OJK yang melakukan relaksasi, dan kita melakukan instrumen fiskal,” kata Sri Mulyani.
Terakhir, pemerintah akan mengimplementasikan biodiesel 20 persen secara konsisten dan menyeluruh setelah aturannya rampung. Sehingga diharapkan dapat menekan impor minyak dan gas.
Mencermati pergerakan rupiah yang terus melemah, kalangan pelaku industri juga melakukan sejumlah langkah untuk meresponsnya. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Subroto mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah berdampak naiknya ongkos impor komponen. Dengan naiknya komponen elektronik, otomatis harga jual produk elektronik pun akan ikut naik.
Hal itu terjadi saat pasar elektronik di Indonesia sedang lesu yang terasa sejak kuartal I 2018. “Kalau rupiah melemah atau dolar AS menguat, cost-nya naik baik yang diimpor maupun produksi dalam negeri, dan otomatis harga jual harus dinaikkan,” kata Ali.
Sementara di sektor farmasi, pelemahan rupiah membuat pedagang besar farmasi menjadi kesulitan. Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi GP Farmasi Indonesia, Vincent Harijanto, menilai pelemahan rupiah merupakan sesuatu yang menyulitkan. Sebab, industri farmasi lebih membutuhkan nilai tukar yang stabil agar penentuan harga jual bisa direncanakan dengan jangka panjang.
Ada empat elemen yang terlibat dalam GP Farmasi, yakni pelaku industri farmasi manufaktur, Pedagang Besar Farmasi (PBF) obat jadi maupun PBF bahan baku, apotek dan toko obat. “Tentu yang terkena adalah PBF bahan baku dan industri yang impor bahan baku,” kata dia.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
“Kami bersama menteri perdagangan dan menperin akan identifikasi 500 komoditas yang bisa diproduksi dalam negeri, apakah bisa substitusi impor dan pengendalian dari sisi impor,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, salah satu barang yang akan dikendalikan yakni berbagai macam barang konsumsi dari belanja online. Barang-barang itu justru melonjak sangat tinggi. Karena itu, sebanyak 500 komoditas yang dapat diproduksi di dalam negeri akan diidentifikasi oleh Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian.
Menkeu menyampaikan pemerintah akan mengendalikan komoditas impor untuk memperbaiki kondisi defisit transaksi berjalan. Pemerintah melihat adanya potensi substitusi produk dari dalam negeri untuk barang yang berhubungan dengan konsumsi dan bahan baku.
“Untuk barang yang berhubungan dengan konsumsi dan bahan baku, dan kita lihat ada potensi substitusi produk dari dalam negeri, kita sudah mengidentifikasi dari Menperin, Mendag, dan Menkeu menetapkan PPh impor 7,5 persen,” kata Sri Mulyani.
Menurutnya, jika permintaan barang impor tersebut melonjak tinggi dan tak masuk dalam barang kebutuhan strategis di perekonomian, maka pemerintah akan mengendalikannya. “Kalau permintaan melonjak tinggi dan dia tidak strategis dan dibutuhkan dalam perekonomian maka akan dikendalikan,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga akan mengendalikan impor barang untuk proyek infrastruktur. Pemerintah pun meminta PLN dan Pertamina untuk melihat berbagai komponen impor proyek yang dapat diganti dengan komponen dalam negeri.
“PLN dan Pertamina diminta melihat komponen impor proyek karena ini dua BUMN yang memiliki komponen impor besar. Gak hanya TKDN, tapi juga melihat secara langsung berapa impor barang modal,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan mendorong ekspor dengan kebijakan insentif serta mendorong kemampuan industri untuk melakukan penetrasi pasar. “Itu akan dilakukan secara bersama-sama dengan instrumen pemerintah apakah itu LPII, OJK yang melakukan relaksasi, dan kita melakukan instrumen fiskal,” kata Sri Mulyani.
Terakhir, pemerintah akan mengimplementasikan biodiesel 20 persen secara konsisten dan menyeluruh setelah aturannya rampung. Sehingga diharapkan dapat menekan impor minyak dan gas.
Mencermati pergerakan rupiah yang terus melemah, kalangan pelaku industri juga melakukan sejumlah langkah untuk meresponsnya. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Subroto mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah berdampak naiknya ongkos impor komponen. Dengan naiknya komponen elektronik, otomatis harga jual produk elektronik pun akan ikut naik.
Hal itu terjadi saat pasar elektronik di Indonesia sedang lesu yang terasa sejak kuartal I 2018. “Kalau rupiah melemah atau dolar AS menguat, cost-nya naik baik yang diimpor maupun produksi dalam negeri, dan otomatis harga jual harus dinaikkan,” kata Ali.
Sementara di sektor farmasi, pelemahan rupiah membuat pedagang besar farmasi menjadi kesulitan. Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi GP Farmasi Indonesia, Vincent Harijanto, menilai pelemahan rupiah merupakan sesuatu yang menyulitkan. Sebab, industri farmasi lebih membutuhkan nilai tukar yang stabil agar penentuan harga jual bisa direncanakan dengan jangka panjang.
Ada empat elemen yang terlibat dalam GP Farmasi, yakni pelaku industri farmasi manufaktur, Pedagang Besar Farmasi (PBF) obat jadi maupun PBF bahan baku, apotek dan toko obat. “Tentu yang terkena adalah PBF bahan baku dan industri yang impor bahan baku,” kata dia.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Jumat, 17 Agustus 2018
Termurah, Data dan Market Brief Industri Baja 2016-2017 Versi Hardcopy
Duniaindustri.com, startup layanan big data, market research, market intelligence, serta trading hub, membuka penawaran pre order (PO) atau order berjalan dengan sistem pembayaran dimuka untuk "Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017)" versi hardcopy periode Agustus-September 2018. Diestimasikan tersedia 300 eksemplar versi hardcopy yang bisa dimiliki segera bagi user.
Versi hardcopy dengan ketebalan 40 halaman ini hanya dijual dalam PO seharga Rp 500.000,- termasuk ongkos kirim seluruh Indonesia, lebih murah dibanding versi softcopy yang dijual di link ini seharga US$ 175. Untuk mengetahui konten isi per halaman, silakan simak paparan berikut:
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) ini dirilis Juni 2017 menampilkan data terbaru, analisis, kajian, riset pasar, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri baja di Indonesia, mencakup highlights, tren pasar baja di Indonesia. Selain itu, tren konsumsi baja dan produksi baja serta ketergantungan impor, nilai pasar (market size) industri baja nasional, tren pangsa pasar produsen baja per segmen, tren harga baja global dan harga baja lokal, profil singkat market leader di industri baja Indonesia, serta prospek dan tantangan industri ini ke depan.
Data dan Market Brief Industri Baja ini dimulai dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas pada halaman 2. Pada halaman 3, disajikan infografis menarik tentang pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah dikaitkan dengan sektor industri yang tumbuh tertinggi pada 2016 sebagai acuan per daerah.
Kemudian pada halaman 4 dan 5, ditampilkan highlights baja global dari mulai tren permintaan (demand growth), harga jual, serta faktor pendorong pertumbuhan. Data tersebut diperkuat dengan tren harga baja HRC di China dan Amerika Serikat, serta Asia Timur periode 2015-2016 pada halaman 6. Disusul, rekam jejak tren ke belakang untuk melengkapi kajian, terkait tren penurunan harga baja global periode 2014-2015 serta demand growth yang melatarbelakanginya pada halaman 7, mulai dari tren penurunan harga jual hingga level terendah di akhir 2015 hingga permintaan (demand) di China yang anjlok sehingga mengakibatkan oversupply, dan juga ditampilkan tren harga baja ekspor China dan harga impor baja ASEAN.
Berlanjut ke halaman 8 sampai 10, dijabarkan highlights dan sejarah pengembangan industri baja sebagai salah satu industri strategis di Indonesia. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut, kereta api & relnya, otomotif), manufaktur (elektronik, permesinan, turbin dan pembangkit), hingga persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri baja layak disebut mother industry (ibu dari industri). Pada halaman 11 ditampilkan chart (infografik) terkait struktur industri baja nasional mulai dari pertambangan bijih besi, pengolahan pellet, iron making, steel making, hingga produk jadi.
Di halaman 12, ditampilkan tren konsumsi produk baja akhir di Indonesia yang pada 2014 mencapai 12,9 juta ton, sementara produksi baja lokal hanya 5,5 juta ton, sehingga terjadi defisit pasokan sekitar 7,4 juta ton yang masih bergantung impor. Juga dijelaskan sejumlah katalis atau faktor pendorong konsumsi produk baja di Indonesia.
Sementara menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. (halaman 13) Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 14).
Di halaman 15, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market size) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2017, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market size industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 7,7 miliar. Di halaman 16, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Di halaman 17, ditampilkan tren harga baja dunia yang mulai menunjukkan rebound pada Februari-Maret 2016. Tren harga baja hulu dan baja hilir juga dipaparkan lebih detail di halaman 18-21. Sedangkan konsumsi baja per segmen ditampilkan lebih detail dalam tabel di halaman 22. Sementara di halaman 23-36 ditampilkan profil singkat market leader di industri baja hulu dan hilir di Indonesia, lengkap dengan kinerja keuangan dan kapasitas produksinya.
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) sebanyak 40 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Versi hardcopy dengan ketebalan 40 halaman ini hanya dijual dalam PO seharga Rp 500.000,- termasuk ongkos kirim seluruh Indonesia, lebih murah dibanding versi softcopy yang dijual di link ini seharga US$ 175. Untuk mengetahui konten isi per halaman, silakan simak paparan berikut:
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) ini dirilis Juni 2017 menampilkan data terbaru, analisis, kajian, riset pasar, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri baja di Indonesia, mencakup highlights, tren pasar baja di Indonesia. Selain itu, tren konsumsi baja dan produksi baja serta ketergantungan impor, nilai pasar (market size) industri baja nasional, tren pangsa pasar produsen baja per segmen, tren harga baja global dan harga baja lokal, profil singkat market leader di industri baja Indonesia, serta prospek dan tantangan industri ini ke depan.
Data dan Market Brief Industri Baja ini dimulai dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas pada halaman 2. Pada halaman 3, disajikan infografis menarik tentang pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah dikaitkan dengan sektor industri yang tumbuh tertinggi pada 2016 sebagai acuan per daerah.
Kemudian pada halaman 4 dan 5, ditampilkan highlights baja global dari mulai tren permintaan (demand growth), harga jual, serta faktor pendorong pertumbuhan. Data tersebut diperkuat dengan tren harga baja HRC di China dan Amerika Serikat, serta Asia Timur periode 2015-2016 pada halaman 6. Disusul, rekam jejak tren ke belakang untuk melengkapi kajian, terkait tren penurunan harga baja global periode 2014-2015 serta demand growth yang melatarbelakanginya pada halaman 7, mulai dari tren penurunan harga jual hingga level terendah di akhir 2015 hingga permintaan (demand) di China yang anjlok sehingga mengakibatkan oversupply, dan juga ditampilkan tren harga baja ekspor China dan harga impor baja ASEAN.
Berlanjut ke halaman 8 sampai 10, dijabarkan highlights dan sejarah pengembangan industri baja sebagai salah satu industri strategis di Indonesia. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut, kereta api & relnya, otomotif), manufaktur (elektronik, permesinan, turbin dan pembangkit), hingga persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri baja layak disebut mother industry (ibu dari industri). Pada halaman 11 ditampilkan chart (infografik) terkait struktur industri baja nasional mulai dari pertambangan bijih besi, pengolahan pellet, iron making, steel making, hingga produk jadi.
Di halaman 12, ditampilkan tren konsumsi produk baja akhir di Indonesia yang pada 2014 mencapai 12,9 juta ton, sementara produksi baja lokal hanya 5,5 juta ton, sehingga terjadi defisit pasokan sekitar 7,4 juta ton yang masih bergantung impor. Juga dijelaskan sejumlah katalis atau faktor pendorong konsumsi produk baja di Indonesia.
Sementara menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. (halaman 13) Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 14).
Di halaman 15, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market size) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2017, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market size industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 7,7 miliar. Di halaman 16, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Di halaman 17, ditampilkan tren harga baja dunia yang mulai menunjukkan rebound pada Februari-Maret 2016. Tren harga baja hulu dan baja hilir juga dipaparkan lebih detail di halaman 18-21. Sedangkan konsumsi baja per segmen ditampilkan lebih detail dalam tabel di halaman 22. Sementara di halaman 23-36 ditampilkan profil singkat market leader di industri baja hulu dan hilir di Indonesia, lengkap dengan kinerja keuangan dan kapasitas produksinya.
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) sebanyak 40 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Selasa, 14 Agustus 2018
Cari Supply Kardus E Flute Secara Kontinyu, Listing Trading Hub
Listing Trading Hub Terbaru Duniaindustri.com:
- Klien kami membutuhkan pasokan kardus jenis e-flute single layer ukuran 130 cm atau lebih panjang, ketebalan 1-1,8 mm, pasokan kontinyu harga di bawah Rp 12.000. Segera berikan harga terbaik Anda, baik secara personal maupun perusahaan.
- Klien kami membutuhkan rhodes grass (rumput) sebanyak 50 ton untuk diekspor ke Timur Tengah. Segera berikan penawaran harga terbaik.
- Klien kami dari Timur Tengah membutuhkan penawaran harga batubara kalori tinggi lebih dari 6.500 kcal dengan estimasi volume kebutuhan 100 ribu ton. Segera kirimkan surat penawaran harga beserta legalitas tambang batubara Anda.
- Klien kami memiliki lahan perkebunan cocok untuk sawit seluas 200 hektare di perbatasan Kota Banyuasin, Palembang. Tanah bersertifikat dan rata, hendak dijual dengan harga pasar.
- Klien kami memiliki pasokan solar sebanyak 48.000 ton – 200 ribu ton dari Anggola. Pasokan solar itu ditawarkan dengan harga kompetitif di bawah harga pasar, FOB. Status legalitas clean and clear.
- Klien kami memiliki lahan seluas 25 hektare di Dumai, Riau, bermaksud mencari mitra untuk menanam kelapa sawit atau nenas dengan skema win win solution. Lahan sudah land clearing, terjamin legalitasnya, dan tidak ada konflik.
- Klien kami berminat untuk menjual 10 unit dump truck dengan spesifikasi Hino tipe FM 260 TI tahun 2012. Harga yang ditawarkan masing-masing Rp 550 juta per unit.
- Klien kami menawarkan TANAH + PERKEBUNAN (masih aktif) koleksi pribadi, luas 261 hektare, harga Rp 95 miliar, lokasi di Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung, Kecamatan Tanggung Gunung. Lahan perkebunan yang kami tawarkan ini kontur tanahnya cenderung rata, tidak terjal, tidak curam, dan tidak ada jurang. Sehingga truk gandeng ataupun truk besar pun bisa masuk ke dalam perkebunan, di dalam perkebunan juga banyak akses jalan aspal yang memudahkan armada truck masuk dan mengangkut hasil perkebunan. Untuk sistem pengairan di lokasi tanah sangatlah mudah dan berlimpah, itu ditandai dengan banyaknya tanaman yang kami kembangkan di lokasi kami. Saat ini lokasi kami ditanami tanaman kayu industri (sengon, kelapa, jati putih, akasia, kakao, mente) dan masih ada tanaman lain seperti jagung, singkong dll. Lahan yang kami tawarkan berbentuk SERTIFIKAT HGU yang masih aktif sampai 2033. Silakan hubungi kami untuk informasi selengkapnya.
- Klien kami dapat memasok kopi robusta Lampung Rp 32 ribu per kilogram graade B dan grade A Rp 35 ribu per kilogram. Per bulan,kapasitas pasokan 20 ton. Kopi asal Temanggung robusta grade 1 Rp 85 ribu per kilogram, grade 2 Rp 75 ribu per kilogram.
- Klien Kami dari Bali butuh benang vikcose dengan kisaran harga US$ 2,5 per ball.
Kesepuluh daftar tersebut merupakan request dari para klien Duniaindustri.com yang makin bertambah seiring meningkatkan kepercayaan kepada kami. Duniaindustri.com membuka fitur baru yakni trading hub yang berfungsi sebagai fasilitator (penghubung) antara industri dan pemasok (supplier). Dengan dukungan member yang besar dan mesin pencari internal, seluruh kebutuhan industrial usaha Anda dapat kami carikan pemasoknya, tentu dengan keunggulan kualitas prima, harga kompetitif, dan pelayanan terbaik.
Kami menyadari di setiap lini usaha di seluruh sektor industri membutuhkan pemasok (supplier) terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, bahan penunjang, bahan pemasaran, bahan administrasi, hingga bahan pendukung lainnya. Hal itu ditujukan untuk menopang proses produksi industri yang berlanjut ke distribusi (ekspor-impor) hingga after sales service.
Dengan dukungan tim yang solid, kami dapat menjadi one total solution untuk mengantar (mengawal) bisnis Anda ke arah kesuksesan. Seluruh rantai bisnis industri (supply-demand chain) membutuhkan bahan baku, bahan penunjang, bahan pemasaran, bahan administrasi, hingga bahan pendukung lain. Namun, harga, pencarian yang tepat, dan waktu biasanya menjadi kendala. Untuk itu kami hadir guna membantu bisnis Anda.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Minggu, 12 Agustus 2018
Pasar Mobil ASEAN 4 Juta Unit, Indonesia-Malaysia Kolaborasi Produksi
Dengan populasi jiwa 600 juta orang di ASEAN, potensi pasar mobil di kawasan ini memang terbilang besar. Bayangkan saja setiap tahun, angka penjualan mobil di ASEAN menyentuh 4 juta unit.
Alasan tersebut menjadi dasar kerjasama Indonesia dengan Malaysia untuk membangun mobil yang akan dipasarkan di kawasan Asia. Kedua negara menyepakati untuk berkolaborasi mengembangkan industri otomotif hingga mampu menciptakan mobil ASEAN, melalui penandatanganan sebuah Memorandum of Agreement (MoA).
Hal itu disampaikan Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas saat penandatanganan kerjasama di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (10/8/2018). “Kami ingin nanti arahnya menciptakan mobil ASEAN,” katanya.
Mobil ASEAN yang dimaksud adalah kendaraan yang diproduksi dengan 40 persen komponen-komponennya berasal dari negara-negara ASEAN. “Namanya ASEAN content. Nah, ASEAN content ini terdiri dari komponen yang diproduksi di masing-masing negara. Sehingga kalau sudah mencapai 100 persen komponennya, itu sudah disebut mobil ASEAN,” ujar Made.
Untuk mewujudkan hal itu, industri komponen asal Indonesia akan menjalin joint venture (usaha patungan) dengan industri komponen asal Malaysia untuk mengembangkan produk komponen yang dibutuhkan industri otomotif kedua negara. Usaha patungan tersebut akan diperdalam dengan melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk otomotif yang dibutuhkan negara-negara di ASEAN.
Hingga saat ini, ada tiga industri komponen asal Indonesia yang siap menjalin usaha patungan dengan industri komponen dari Malaysia. “Dua dari anggota PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif), satu lainnya di luar PIKKO,” ungkap Made.
Chief Executive Officer Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato’ Madani Sahari menyampaikan bahwa potensi industri komponen kedua negara sangat besar untuk dikolaborasikan. “Jika digabungkan bisa mencapai 90% untuk memenuhi kebutuhan komponen di ASEAN. Sangat besar,” ujar Madani.
Untuk itu, Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengharapkan keduanya mampu menciptakan pusat riset dan pengembangan untuk industri otomotif ASEAN.
“Sehingga dari situlah akan muncul produk-produk bersama. Mereka akan mengidentifikasi, industri komponen mana saja yang layak untuk dikolaborasikan,” ujar Putu.
Dia menjelaskan dengan adanya kerjasama ini, Malaysia dan Indonesia bisa saling mentransfer teknologi sampai transfer bisnis. “Bagaimana meng-elaborate dan mengajak mereka supaya ada suatu transfer teknologi, transfer bisnis yang diberikan kepada para rakyat yang ada di Asean ini ini yang menjadi poin,” kata dia.
Ke depan kata I Made, kolaborasi ini juga tidak hanya terbatas dengan dua negara, namun juga beberapa negera Asean lain. Misalnya yang saat ini diprediksikan untuk bergabung yaitu Thailand.
“Nanti akan datang ke Indonesia dan membuat pabriknya di Indonesia dengan pabrik itu akan masuk ke pasar Malaysia dan juga tentunya ke depannya apakah mereka akan ke pasar Indonesia, Thailand dan Filipina mereka juga lihat. Seperti kita inisiasi disini adalah membentuk federasi institut otomotif ASEAN yang nanti akan sama-sama memikirkan rakyat ASEAN,” jelas dia.
Pemimpin Pasar
Indonesia saat ini menjadi pemimpin pasar otomotif ASEAN dengan angka penjualan mobil terbanyak. Namun, produksi mobil terbanyak di ASEAN tetap dipegang oleh Thailand.
Berdasarkan data Federasi Otomotif Asean (AAF), Indonesia memimpin pasar sekaligus sebagai satu-satunya negara dengan angka penjualan di atas 1,079 juta unit sepanjang 2017, naik 2% dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya 1,061 juta unit.
Thailand berada di peringkat kedua dengan angka penjualan 871.650 unit pada 2017, meningkat 13% dari tahun sebelumnya 768.788 unit.
Sedangkan dari sisi produksi, Thailand memimpin dengan angka 1,988 juta unit. Sementara produksi mobil di Indonesia berada di peringkat kedua dengan angka 1,216 juta unit.(*/)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Alasan tersebut menjadi dasar kerjasama Indonesia dengan Malaysia untuk membangun mobil yang akan dipasarkan di kawasan Asia. Kedua negara menyepakati untuk berkolaborasi mengembangkan industri otomotif hingga mampu menciptakan mobil ASEAN, melalui penandatanganan sebuah Memorandum of Agreement (MoA).
Hal itu disampaikan Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas saat penandatanganan kerjasama di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (10/8/2018). “Kami ingin nanti arahnya menciptakan mobil ASEAN,” katanya.
Mobil ASEAN yang dimaksud adalah kendaraan yang diproduksi dengan 40 persen komponen-komponennya berasal dari negara-negara ASEAN. “Namanya ASEAN content. Nah, ASEAN content ini terdiri dari komponen yang diproduksi di masing-masing negara. Sehingga kalau sudah mencapai 100 persen komponennya, itu sudah disebut mobil ASEAN,” ujar Made.
Untuk mewujudkan hal itu, industri komponen asal Indonesia akan menjalin joint venture (usaha patungan) dengan industri komponen asal Malaysia untuk mengembangkan produk komponen yang dibutuhkan industri otomotif kedua negara. Usaha patungan tersebut akan diperdalam dengan melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk otomotif yang dibutuhkan negara-negara di ASEAN.
Hingga saat ini, ada tiga industri komponen asal Indonesia yang siap menjalin usaha patungan dengan industri komponen dari Malaysia. “Dua dari anggota PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif), satu lainnya di luar PIKKO,” ungkap Made.
Chief Executive Officer Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato’ Madani Sahari menyampaikan bahwa potensi industri komponen kedua negara sangat besar untuk dikolaborasikan. “Jika digabungkan bisa mencapai 90% untuk memenuhi kebutuhan komponen di ASEAN. Sangat besar,” ujar Madani.
Untuk itu, Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengharapkan keduanya mampu menciptakan pusat riset dan pengembangan untuk industri otomotif ASEAN.
“Sehingga dari situlah akan muncul produk-produk bersama. Mereka akan mengidentifikasi, industri komponen mana saja yang layak untuk dikolaborasikan,” ujar Putu.
Dia menjelaskan dengan adanya kerjasama ini, Malaysia dan Indonesia bisa saling mentransfer teknologi sampai transfer bisnis. “Bagaimana meng-elaborate dan mengajak mereka supaya ada suatu transfer teknologi, transfer bisnis yang diberikan kepada para rakyat yang ada di Asean ini ini yang menjadi poin,” kata dia.
Ke depan kata I Made, kolaborasi ini juga tidak hanya terbatas dengan dua negara, namun juga beberapa negera Asean lain. Misalnya yang saat ini diprediksikan untuk bergabung yaitu Thailand.
“Nanti akan datang ke Indonesia dan membuat pabriknya di Indonesia dengan pabrik itu akan masuk ke pasar Malaysia dan juga tentunya ke depannya apakah mereka akan ke pasar Indonesia, Thailand dan Filipina mereka juga lihat. Seperti kita inisiasi disini adalah membentuk federasi institut otomotif ASEAN yang nanti akan sama-sama memikirkan rakyat ASEAN,” jelas dia.
Pemimpin Pasar
Indonesia saat ini menjadi pemimpin pasar otomotif ASEAN dengan angka penjualan mobil terbanyak. Namun, produksi mobil terbanyak di ASEAN tetap dipegang oleh Thailand.
Berdasarkan data Federasi Otomotif Asean (AAF), Indonesia memimpin pasar sekaligus sebagai satu-satunya negara dengan angka penjualan di atas 1,079 juta unit sepanjang 2017, naik 2% dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya 1,061 juta unit.
Thailand berada di peringkat kedua dengan angka penjualan 871.650 unit pada 2017, meningkat 13% dari tahun sebelumnya 768.788 unit.
Sedangkan dari sisi produksi, Thailand memimpin dengan angka 1,988 juta unit. Sementara produksi mobil di Indonesia berada di peringkat kedua dengan angka 1,216 juta unit.(*/)
Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider, klik di sini
Langganan:
Postingan (Atom)