Penjualan semen pada Januari 2019 secara nasional tercatat turun 1,3% menjadi 5.621 ribu ton dibanding periode yang sama tahun lalu 5.695 ribu ton. Pelemahan di dua pasar utama di Indonesia yakni pasar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera menyebabkan konsumsi semen secara nasional tercatat negatif pada bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen di Pulau Jawa turun 1,2% menjadi 3.157 ribu ton pada Januari 2019 dari bulan yang sama 2018 sebesar 3.195 ribu ton. Penurunan itu dipengaruhi anjloknya penjualan semen di Jakarta yang turun -14,5% menjadi 367 ribu ton dari sebelumnya 430 ribu ton, disusul pelemahan pasar di Jawa Tengah (-9,68%). Meski demikian, pasar semen di Yogyakarta tercatat naik signifikan 40,7%, serta pasar semen di Jawa Barat yang tumbuh 5,18%. Sementara pasar semen di Sumatera juga turun -2,7% menjadi 1.184 ribu ton dari sebelumnya 1.217 ribu ton.
Di wilayah Kalimantan, penjualan hanya tumbuh 3,34% menjadi 362.162 ton dan Indonesia Timur tumbuh 2,38% menjadi 164.980 ton. Di Nusa Tenggara hanya tumbuh 0,83%.
Di sisi lain penjualan semen ekspor total mencapai 247.537 ton pada Januari 2019, justru tumbuh 3,56% YoY dari 239.034 ton. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor semen sebanyak 72.908 ton dan ekspor klinker sebanyak 174.629 ton.
Tahun ini, persaingan di industri semen makin menarik untuk dicermati. Tiga market leader semen yang terdiri dari dua market leader existing dan satu market leader new comers tercatat paling agresif dalam melakukan ekspansi baik organik maupun non-organik.
Berdasarkan pengamatan tim duniaindustri.com, dua market leader existing yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tidak henti-hentinya melakukan ekspansi untuk memperkuat genggaman pasar. Sementara market leader new comers yakni PT Conch Cement Indonesia juga tercatat paling agresif di antara pemain baru lainnya.
Kabar terbaru, Indocement mulai mengoperasikan terminal semen dan pabrik pengantongan semen yang berlokasi di Lampung pada 17 Januari 2019. “Terminal semen ini dapat menunjang distribusi semen dengan kapasitas 1.000 ton semen curah setiap hari dan pengepakan 1.500 ton semen kantor per hari,” kata Sekretaris Perusahaan Oey Marcos melalui keterbukaan informasi, Jumat (18/1).
Dengan beroperasinya terminal semen di Lampung ini, akan memperkuat posisi pasar perseroan di pulau Sumatera. Hingga kuartal III 2018, INTP membukukan penurunan laba bersih sekitar 56,08% dari Rp1,79 triliun menjadi Rp617,69 miliar. Hal ini disebabkan perseroan harus menanggung peningkatan beban pokok penjualan dari Rp6,89 triliun menjadi Rp7,89 triliun.
Kendati demikian, perseroan berhasil memperbesar pendapatan bersih sekitar 2% menjadi Rp10,72 triliun per kuartal III 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp10,51 triliun.
Kontribusi pendapatan tersebut masih disumbang oleh penjualan semen sebanyak Rp9,36 triliun, disusul penjualan beton siap pakai Rp1,28 triliun, dan agregat sebesar Rp17,76 miliar. Perseroan juga memiliki penjualan semen ke pihak berelasi sebesar Rp101,27 miliar.
Sementara itu, Semen Indonesia resmi mengakuisisi 80,6% kepemilikan saham LafargeHolcim di PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Total nilai transaksi mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25,78 triliun (dengan kurs Rp 14.735/US$).
“Kami memutuskan untuk melakukan divestasi saham Holcim Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk meninjau ulang semua portofolio,” kata Jan Jenisch, CEO of LafargeHolcim dalam keterangan resmi.
Aset Holcim Indonesia yang akan dilepas ke Semen Indonesia adalah semua yang dimiliki LafargeHolcim, di mana terdapat empat pabrik semen, 33 pabrik semen siap jadi, dan dua tambang batu kapur.
Di sisi lain, meski terjadi kelebihan pasokan (oversupply) semen di pasar domestik, raksasa dari China tampaknya belum berhenti untuk melakukan ekspansi kapasitas baru. Informasi yang diperoleh Duniaindustri.com menyebutkan Grup Conch Cement secara proaktif mendorong pembangunan proyek di luar negeri.
Ekspansi Conch Cement di luar negeri itu mencakup tiga proyek di Indonesia, yakni Merak (Banten), Sulawesi Utara, dan Papua. Tahap kedua dari proyek pabrik penggilingan (grinding mills) di Merak, Banten, telah selesai konstruksi dan segera dimasukkan ke dalam produksi. Sementara itu, konstruksi utama untuk proyek-proyek semen Keong Sulawesi Utara telah selesai dan diperkirakan proyek ini akan dioperasikan pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Anhui Conch Cement Company Limited, pada akhir tahun 2017, kapasitas produksi klinker, semen, agregat dan beton komersial perusahaan masing-masing berjumlah 246 juta ton, 335 juta ton, 28,90 juta ton, dan 0,6 juta meter kubik.
Dengan dimulainya operasi proyek-proyek luar negeri dan peningkatan jaringan pasar penjualan yang berkelanjutan, volume penjualan perusahaan proyek di luar negeri mencatat peningkatan tahun ke tahun sebesar 82,76% dan jumlah penjualan meningkat sebesar 81,90% secara tahunan.
Conch Cement memang merupakan pemain baru di sektor semen di Indonesia yang cukup fenomenal. Raksasa semen dengan pendapatan 2017 mencapai 75,31 miliar RMB (atau setara Rp 165,68 triliun dengan kurs 1 RMB=Rp 2.200) berambisi meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 juta ton di Indonesia. Peningkatan kapasitas produksi tersebut ditargetkan bisa dilakukan dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa daerah.
Direktur Conch Cement Indonesia, Wang Hai Wing, mengatakan peningkatan kapasitas produksi ini harus dilakukan karena kebutuhan semen di Indonesia masih cukup tinggi. “Jadi memang kelebihan suplai (over supply) ini hanya jangka pendek. Ke depannya, pasar semen (Indonesia) masih ada potensi, masih bisa menyerap. Permintaan pasar itu masih ada, masih cukup besar saat ini,” ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.
Menurut dia, sebenarnya rata-rata konsumsi atau pemakaian semen per orang di Indonesia itu tidak tinggi. “Sehingga kita bilang sampai saat ini belum kelebihan suplai per kapitanya,” kata dia.
Selain pasar Indonesia, Conch yang telah memiliki pabrik semen di Kalimantan Selatan, Papua, serta grinding plant di Merak (Banten) juga telah melakukan ekspor semen ke Filipina dan Papua New Guinea. Namun angka masih kecil, yakni sebesar 10 persen. Itu pun hanya berasal dari satu pabrik di Papua. “Yang diekspor sekitar 10 persen dari satu pabrik di Papua. Kapasitas produksi di Papua 1,2 juta ton per tahun,” tandasnya.(*)
Sumber: klik di sini
(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Perkembangan teknologi digital dalam revolusi industri 4.0 memang makin pesat. Kehadiran internet of things (iot), artificial intelligence (ai), big data, advanced robotic, hingga block chain seakan makin merambah seluruh sektor kehidupan manusia, termasuk sektor konstruksi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanfaatkan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan pesat teknologi internet untuk menyusun sistem informasi jasa konstruksi yang terintegrasi dan akan menjadi big data rantai pasok industri jasa konstruksi.
“Kita memasuki era kompetisi. Dalam era kompetisi yang sangat terbuka ini, bukan proteksi yang dikedepankan, tapi kompetensi khususnya di bidang konstruksi. Untuk memenangkan kompetisi global, kita harus lebih cepat, lebih murah dan lebih baik,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/2/2019).
Menurut laporan Kementerian PUPR, sistem informasi jasa konstruksi yang terintegrasi sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Lebih lanjut, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dewi Chomistriana menyampaikan, keberadaan big data tersebut bakal memudahkan tahap konstruksi suatu proyek.
“Sekarang banyak sistem informasi yang masih tersegmentasi dan sedang kami integrasikan. Big data ini nantinya akan menyediakan data yang dibutuhkan seluruh tahapan penyelenggaraan konstruksi, mulai dari perencanaan, pelelangan, konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan,” jelasnya.
Salah satunya yakni data terkait tenaga kerja konstruksi yang akan dikembangkan melalui mekanisme sertifikasi digital. Kementerian PUPR telah merintis hal tersebut lewat kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri agar seluruh data tenaga kerja konstruksi terakses dalam data kependudukan.
Manfaatnya pada saat pelelangan, penyedia jasa tidak perlu lagi menyertakan data-data tenaga ahlinya, cukup menggunakan Nomer Induk Kepegawaian (NIK), maka data-data yang dibutuhkan bisa diakses oleh Pokja Pengadaan Barang dan Jasa.
Tenaga ahli yang boleh mengikuti lelang hanyalah yang teregistrasi dan telah melalui proses validasi. Dengan demikian akan meminimalisir tenaga ahli yang menggunakan NIK dan sertifikat keahlian palsu.
Selain data tenaga kerja, Dewi melanjutkan, Kementerian PUPR juga tengah mengumpulkan data alat berat dan material konstruksi dalam Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK).
“Karena jumlahnya yang banyak, kami lakukan secara bertahap. Ke depan alat berat yang boleh digunakan untuk pekerjaan konstruksi hanya alat berat yang sudah teregistrasi dan sudah diuji layak fungsinya,” sambungnya.
Dia menilai, tantangannya adalah mengintegrasikan data tenaga kerja, material dan alat berat tersebut, termasuk dengan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). “Keberhasilan pengintegrasian data tentunya membutuhkan keterlibatan para penyedia jasa, vendor, tenaga kerja konstruksi dalam pengisian dan pembaharuan data,” pungkasnya.(*/)
Sumber: klik di sini
(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
BUMN produsen dan distributor farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), bakal mengakuisisi 57% saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kimia Farma dan RNI telah menantangani perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales and purchase agreement) pada 13 Februari 2019.
Tujuan pembelian seluruh saham ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar farmasi Kimia Farma menjadi 6% dan memperkaya portofolio produksi obat yang saat ini belum dimiliki oleh Phapros.
Selain itu, transaksi ini ditujukan dalam rangka pertumbuhan non-organik dari Kimia Farma mengingat pertumbuhan aset dan profitabilitas Phapros. Tujuan lainnya yakni untuk melakukan efisiensi biaya baik biaya pemasaran, penelitian dan pengembangan dengan memanfaatkan kanal distribusi yang dimiliki Phapros.
Phapros telah menjadi perusahaan publik pada Desember 2018 lalu dengan mencatatkan sebanyak 804 juta saham ke publik dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 168,04 juta unit saham atau setara dengan kepemilikan 34%.
Pengambilalihan ini dilakukan atas sebanyak 56,77% saham Phapros yang saat ini dimiliki RNI yang otomatis membuat Kimia Farma menjadi pemegang saham pengendali di Phapros. Mengacu data prospektus, kepemilikan 56,77% saham RNI di Phapros per 19 Desember setara dengan 476.901.860 saham.
Dengan asumsi harga rerata harian Phapros saat ini di level Rp 2.169/ saham, maka nilai kepemilikan RNI tersebut mencapai Rp 1,03 triliun. Adapun saham publik di Phapros sebanyak 287,38 juta saham.
Sebelumnya, Phapros resmi mengakuisisi PT Lucas Djaja Group yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengikatan jual – beli saham dengan PT Lucas Djaja Group.
Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengungkapkan, aksi korporasi ini bagian strategi bisnis anorganik perseroan. Di mana perseroan menilai PT Lucas Djaja memiliki beberapa advantages yang yang dapat melengkapi kontribusi Phapros bagi industri farmasi domestik.
”Ada beberapa pertimbangan mengapa kami memilih Lucas Djaja, di antaranya adalah karena perusahaan tersebut memiliki beberapa fasilitas produksi yang belum dimiliki Phapros, seperti fasilitas produksi soft-gel dan oralit, serta portofolio obat generiknya yang cukup banyak. Sehingga, kami harapkan kerjasama ini bisa melengkapi fasilitas produksi yang dimiliki Phapros dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan JKN,” ujar Sri Utami.
Disampaikannya, akuisisi saham PT Lucas Djaja diharapkan dapat meningkat porsi yang lebih besar dalam waktu dekat. Sumber pendanaan untuk hal tersebut diperoleh dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan. Ke depannya, pendanaan untuk akuisisi ini akan di-cover dari right issue.
Tahun lalu Phapros melakukan corporate action berupa right issue (Hak Memesaan Efek Terlebih Dahulu – HMETD) senilai Rp500 miliar yang akan digunakan untuk keperluan ekspansi bisnis. Di antaranya adalah untuk akuisisi perusahaan farmasi, peningkatan kapasitas mesin, pemenuhan persyaratan Current Good Manufacturing Practices (GMP) / Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) terkini, serta untuk modal kerja.(*/)
Sumber: klik di sini
(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Di awal 2019, tren industri cenderung berubah dengan sangat cepat, berdasarkan riset data Duniaindustri.com.
Produk dengan harga jual yang lebih kompetitif, pelayanan prima, cepat
sampai ke konsumen, serta kualitas wahid menjadi preferensi utama
konsumen. Karena itu, dibutuhkan solusi mutakhir untuk menjaga pertumbuhan bisnis.
Selain
itu, para pelaku industri cenderung memompa volume penjualan dengan
mengorbankan harga jual. Singkat kata, harga jual boleh ditekan, tapi
volume penjualan mesti bertumbuh.
Di
sisi lain, konsumen saat ini cenderung lebih memilih dalam berbelanja
yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas
pelesiran. Sementara upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi
prioritas pemerintah dengan ratusan proyek di seluruh Indonesia.
Demikian cuplikan tren yang sedang terjadi saat ini di negeri kita.
Persaingan antar
perusahaan semakin ketat. Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan
harga jual pun kini menjadi terbatas. Tidak lagi mudah bagi produsen
mematok laba yang tinggi dengan menaikkan harga. Sebab harga yang tinggi
membuat produk tersebut akan dijauhi oleh pembelinya. Pembeli akan
lebih beralih ke produk yang berkualitas baik,
namun berharga murah, serta mempunyai layanan purna jual cepat dan
mudah. Ironisnya, dengan kondisi pasar yang semakin sulit ini, manajemen
justru dituntut untuk meningkatkan laba perusahaan. Tidak ada pilihan
lain, bahwa tuntutan itu hanya bisa dilakukan jika perusahaan mampu
menurunkan biaya (cost reduction) dan menghilangkan proses-proses yang
tidak memberikan nilai tambah.
Berbicara nilai tambah, makin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi informatika terkini untuk meningkatkan kemampuan dan strategi penetrasi pasar. Tak ketinggalan teknologi big data.
Karena itu, Duniaindustri.com,
sebuah startup khusus di segmen industri, berupaya untuk memfasilitas
hal tersebut dengan terus mengupdate database industri. Selain itu, Duniaindustri.com juga meningkatkan
pelayanan bagi pelanggan dan keamanan bertransaksi online dengan
mengadopsi teknologi "easy digital download". Dengan teknologi ini, user
atau pelanggan dapat dengan mudah bertransaksi serta mengakses database
industri secara lebih cepat, praktis, kapanpun dan di manapun berada.
Saat ini lebih dari 165 data historis industri dari
berbagai sektor industri manufaktur (tekstil, agro, kimia,
makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen,
perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya
mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media,
consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di
duniaindustri.com.
Per awal April 2017, detektif industri juga
dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market
intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur,
komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga
memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap
seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia.
- Laporan Riset Data Industri Minuman Kesehatan (Tren Pertumbuhan dan Profil Market Leader)
- Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia
- Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
- Riset
Data Spesifik Industri Jasa Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi
Lingkungan 2017 (Kajian Market Share dan Market Leader Insight)
- Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)
- Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend)
- Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & Usaha Besar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)
- Riset Spesifik Market Tren Industri Oli Pelumas 2014-2020 (Tren Pertumbuhan & Pangsa Pasar)
- Data Sebaran Luas Kebun Kelapa Sawit Per Provinsi (Top 20 Provinsi dengan Lahan Sawit Terluas)
- Riset Tren Kapasitas Produksi Semen 1974-2020 (Komparasi Strategi Para Pemain dan Tren Harga Klinker)
- Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025)
- Data Produksi, Konsumsi, dan Ekspor Kelapa Sawit 2010-2025 (Overview Kebijakan Eropa dan Peran Petani)
- Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial)
- Database 1.452 Direktori Perusahaan Tekstil, Garmen, Pakaian, Handuk, Karpet Otomotif, Jaket, Peralatan Medis, dan lainnya
- Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018
- Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar)
- Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022)
- Data Cryptocurrency & Regulasinya di Indonesia (Sisi Positif & Negatif Bitcoin)
- Data dan Outlook Industri Perkapalan, Pelayaran, & Pelabuhan (Riset Tren Armada Kapal 2005-2020)
- Riset Tren Pertumbuhan Minimarket, Supermarket, Hypermarket 2015-2018 (Data Komprehensif 5 Market Leader Industri Ritel)
- Riset Tren Pasar Oli Motor Per Provinsi 2014-2016 (Proyeksi Market Size 2017)
- Data Transportasi, Infrastruktur, dan Logistik di Indonesia Timur (Skema Tol Laut)
- Riset Tren Pasar Obat Generik, Etikal, dan OTC 2012-2018 (Data Industri Healthcare)
- Riset Tren Pertumbuhan Industri Rokok 2005-2018 (Tren PangsaPasar Market Leader)
- Riset Tren Ekspansi Industri Semen 2015-2017 (Kajian Peta Kompetisi dan Strategi Penetrasi Pasar)
- Riset Eksklusif Industri Tinta Cetak (Printing Ink) 2008-2020 (Market Size and Demand Forecast)
- Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) new version
- Data dan Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018 (Demand Trends dan Market Leader)
- Data dan Kajian Pembangunan Infrastruktur 2015-2019 (Alternatif Pendanaan dan Skema Penjaminan)
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017)
Data dan Kajian Harga Jual Semen Per Wilayah (Analisis Pasar Semen di Indonesia Timur 2017-2020)
Data Komparasi Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Per Wilayah (RUPTL 2017-2026)
Data Komprehensif Infrastruktur Jalan 2015-2019
- Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mobil Per Provinsi (Tren Pertumbuhan 2015-2017)
- Riset Persaingan Merek Mobil 2016 (Tren Penjualan Per Model dan Pangsa Pasar) Analisis Persaingan Industri Semen dan Tren Harga Jual 2017-2018
- Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
Data dan Outlook Kebutuhan Energi di Sektor Industri 2015-2050
- Riset Tren Pertumbuhan dan Persaingan Pasar Semen (Analisis Pasar dan Outlook 2017-2018)
- Riset Peta Persaingan Merek Motor Per Provinsi (Tren Penjualan Per Tipe Motor)
- Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia)
- Riset Tren Produksi Kelapa Sawit 2009-2017 (Analisis Pasar Ekspor CPO)
- Riset Infrastruktur Industri 2015-2019 (Peluang Basis Produksi Manufaktur 2017)
- Riset Pasar Seluler dan Data Industri Telekomunikasi 2010-2018 (Peta Persaingan dan Potensi Pertumbuhan)
- Riset Pasar dan Database 500 Perusahaan Tekstil (Data Industri Tekstil Hulu-Hilir)
- Riset Tren Produksi Market Leader Rokok 2005-2016 (Kompetisi Pasar dan Tren Konsumsi Rokok)
- Riset Tren Distribusi Sepeda Motor Per Wilayah (Data Penjualan Per Tipe Per CC Mesin)
- Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2009-2017 (Top 10 Perusahaan Kosmetik di Indonesia)
- Data Listrik dan Sistem Kelistrikan Nasional 2009-2019
- Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016
- Riset Pasar dan Tren Harga Baja (Hulu-Hilir) 2010-2016
- Riset Pasar Ponsel, Komputer, dan Elektronik Home Appliance (Tren Market Size dan Pangsa Pasar)
- Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah)
- Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019)
- Riset Pasar dan Analisis Oversupply Semen (2016-2019)
- Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shopping (2009-2017)
- Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader)
- Riset Pasar dan Analisis Industri Kosmetik (Tren Pertumbuhan dan 5 Merek Paling Laris)
- Riset Pasar dan Analisis Peta Persaingan Industri Semen (NEW Version)
- Riset Eksklusif Industri Kemasan Plastik (Tren Pertumbuhan dan Analisis Cukai)
- Riset Eksklusif dan Data Industri Minyak Goreng Sawit (Tren Persaingan Market Leader)
- Riset dan Data Industri Pariwisata Indonesia 2010-2020
- Riset dan Analisis Eksklusif Farmasi (Tren Persaingan Obat Bebas, Generik, Herbal dan Daftar Obat Paling Laku)
- Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat herbal
- Data Industri Elektronik Home Appliances 2005-2015
- Riset Industri Manufaktur; Peluang Investasi dan Basis Produksi 2015-2019
- Riset Peluang Kerjasama Pemerintah dan Swasta di Proyek Infrastruktur 2015-2019
- Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017
- Riset Persaingan Brand Rokok di Indonesia 2014-2016
- Riset Komprehensif Industri Baja 2007-2017
- Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017
- Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
- Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016
- Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016
- Data dan Outlook Industri Farmasi 2010-2019
- Data dan Outlook Industri Batubara 2011-2030
- Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019
- Data dan Outlook Industri Rokok 2005-2016
- Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016
- Data dan Outlook Transportasi, Logistik, dan Infrastruktur 2009-2019
- Data Industri Minimarket, Supermarket, Hypermarket, dan Modern Trade di Indonesia 2012-2015
- Data dan Outlook Industri Oleokimia dan Biodiesel 2015-2016
- Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016
- Tren Fashion dan Data Industri Tekstil
- Data industri sepeda motor dan velg motor di Indonesia
- Outlook Industri Otomotif 2016-2018
- Outlook Industri CPO 2016
- Data Pasar Surat Utang di Indonesia dan ASEAN
- Data Kejatuhan Harga Komoditas Ekspor Indonesia dan Depresiasi Rupiah
- Data Investasi, Insentif, serta Kawasan Ekonomi Khusus Perkebunan Sawit 2010-2015
- Data Luas Lahan Sawit, Produksi, serta Ekspor CPO 2009-2015
- Data dan Analisis Industri Elektronik Menghadapi ASEAN Community
- Data dan Analisis Industri Pakan Ternak dan Perunggasan 2007-2017
- Data dan Analisis Industri Baja Periode 2000-2014
- Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017
- Data Market Insight Private Equity di Asia Tenggara
- Data Hilirisasi Industri Sawit, dari Regulasi hingga Persebaran Investasi
- Data Sumberdaya Batubara, Tren Harga, serta Biaya Produksi per Ton
- Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar
- Data Industri Properti dan Perbandingan Harga di Indonesia
- Data Industri Perbankan, Reksadana, Asuransi, dan Multifinance di Indonesia
- Data Industri Televisi Berlangganan di Indonesia
- Data Industri Media dan Belanja Iklan di Indonesia
- Data Industri Angkutan Darat (Taksi) di Indonesia
- Data Tingkat Kepemilikan dan Minat Beli Mobil di Indonesia
- Data Energi Terbarukan (Sawit dan Biofuel) Indonesia
- Data Perkebunan Sawit dan Produsen Hilir Terbesar Dunia
- Data Outlook Pasar Minyak Nabati China
- Data Perubahan Iklim Terkait Sektor Perkebunan di Indonesia
- Data Outlook Sektor Transportasi dan Logistik 2014-2018
- Data Pasokan dan Permintaan Batubara Termal Global
- Data Pasar Minimarket dan Restoran Cepat Saji di Indonesia
- Data Produksi, Defisit Pasokan, serta Harga Timah
- Data Penjualan Per Merek Mobil
- Data dan Analisis Outlook Industri Otomotif
- Data dan Analisis Penjualan Motor dan Mobil (LCGC)
- Data Strategi Pengembangan Sawit dan Batubara di Indonesia
- Data Industri Perkapalan Indonesia
- Data Penjualan Mobil Per Segmen Kendaraan
- Data Produksi, Ekspor, dan Investasi 15 Komoditas Utama Indonesia
- Data Komprehensif Industri Otomotif dan Kebijakan Pemerintah
- Data Tren Harga dan Produksi Minyak Nabati Utama
- Data Keseimbangan Pasokan-Kebutuhan Sawit dan Dampaknya ke Harga
- Data Komprehensif Industri Biofuels dan Produk Hilir CPO
- Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar
- Data Daya Saing Industri Indonesia di Asean Community 2015
- Data Prospek Investasi dan Kebutuhan Lahan Kawasan Industri
- Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi
- Data Komprehensif Sasaran, Fokus, dan Kinerja Industri Pengolahan
- Data Komprehensif Industri Baja di Indonesia
- Data Peranan Industri Sawit sebagai Penghasil Devisa Ekspor
- Data Daya Saing Industri dilihat dari Sistem Logistik Nasional
- Data Segmentasi dan Jumlah Konsumen Kelas Menengah di Indonesia (2012-2030)
- Data Industri Batubata (Brick) di Indonesia dan Malaysia
- Data Investasi Infrastruktur, Proyek Pembangunan Pelabuhan, Jalan, Bandara, Kereta Api di Indonesia
- Data Masterplan Konektivitas Nasional (2010-2030)
- Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir)
- Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir)
- Data Produksi dan Ekspor-Impor Industri Aneka
- Data Komprehensif Industri Farmasi Indonesia (Periode Lima Tahun Terakhir)
- Data Komprehensif Sistem Logistik Nasional (Sislognas) Indonesia
- Data Komprehensif Industri Tekstil Indonesia (periode tiga tahun terakhir)
- Data Top 20 Produsen Obat Generik di Indonesia
- Data Pasar Kosmetik Indonesia (periode empat tahun terakhir)
- Data Volume dan Nilai Ekspor CPO, Tarif Bea Keluar, HPE
- Data Omzet dan Top 10 Player Industri Makanan-Minuman
- Data Pasar Alat Kesehatan di Asia Pasifik
- Data Produksi dan Utilisasi 4 Produsen Kertas Terbesar di Indonesia
- Data Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat
- Data Industri Alat Musik, Mainan, dan Perhiasan
- Data Permintaan Baja di Indonesia (sepuluh tahun terakhir)
- Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar
- Data Produksi Gula, Tebu, dan Area Lahan
- Data Buyer Agent Tekstil Terbesar dan Representative Office di Indonesia
- Data Jumlah Kendaraan Bermotor, dan Panjang Jalan di Indonesia
- Data Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis
- Data Pangsa Pasar Lima Produsen Ban di Indonesia
- Data Produksi dan Ekspor-Impor Industri Aneka
- Data Penjualan dan Pangsa Pasar 4 Perusahaan Rokok Terbesar
- Data Pasar Farmasi di Asia Pasifik
- Data Belanja Alat Kesehatan di Indonesia
- Data Kapasitas dan Utilisasi Industri Aneka
- Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia
- Kajian Komprehensif Industri Kertas di Indonesia
- Data Produksi dan Pangsa Pasar 4 Pemimpin Pasar Baja Canai Panas (HRC)
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market research dan kajian finansial, klik di sini