Pasca libur Lebaran, bursa saham Indonesia
tambah bersemangat dengan kenaikan yang cukup signifikan pada dua hari
perdagangan, naik hampir 5% melampaui 5.109 poin, menyusul cukup
derasnya dana asing masuk. Hal ini juga selaras dengan pernyataan guru investasi
global Mark Mobius yang menyebutkan keputusan Inggris untuk
meninggalkan Uni Eropa (Brexit) akan mempercepat pergeseran “pusat
gravitasi” pasar ke Asia.
Mengikuti penguatan saham-saham di Asia, bursa saham Indonesia (indeks harga saham gabungan/IHSG)
tampak kokoh menembus level psikologis 5.100 poin ditopang penguatan
saham-saham Lq45 dan small cap. Saham PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO)
menjadi salah satu top gainer dengan penguatan 50 poin (16,5%) ke level
Rp 352, atau meningkat 286% dalam waktu empat bulan terakhir dari posisi
Rp 91 di April 2016.
Mark Mobius menilai pasar Asia akan menjadi pusat gravitasi pasar
dan akan menampung dana pergeseran dari pusat gravitasi lainnya. “Akan
semakin banyak, lebih banyak lagi transaksi (IPO) yang menuju ke arah
tersebut,” ujar Mobius. Ia mengakui telah “sangat salah” meramalkan
Brexit, yang disebutnya sebagai “kejadian menakjubkan.”
“Saya yakin Inggris sekarang mulai berpikir ulang,” katanya seperti dikutip CNBC.
Melemahnya
kerjasama ekonomi di Eropa, menurutnya, akan menguntungkan Asia. “Belum
ada yang benar-benar terjadi saat ini, karena orang masih terkejut
seperti rusa yang terpapar lampu sorot,” kata Mobius.
“Tapi ketika kita sudah tenang dan mulai memikirkan masa depan, masalah ini akan terus melekat di benak mereka,” tegasnya.
Mobius
berpendapat, kecepatan China untuk mengambangkan mata uangnya akan
menjadi faktor penentu seberapa cepat penguatan transaksi dan IPO saham
di Asia.
Seiring dengan kenaikan signifikan bursa saham
(indeks harga saham gabungan/IHSG), pemerintah menyetujui rencana
rights issue empat BUMN, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. Kenaikan IHSG yang didorong derasnya dana
asing masuk ke Indonesia dinilai menjadi momentum tepat untuk rights issue empat BUMN.
Rencananya, hasil penjualan saham baru tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek bisnis
masing-masing empat BUMN itu. Rencana right issue itu merupakan bagian
dari program privatisasi Kementerian BUMN 2016 untuk memperkuat
permodalan perusahaan negara.
"Ini momen yang paling
tepat bagi empat BUMN melakukan rights issue. Perlu dibuat rencana yang
matang untuk menyambut program tax amnesty karena akan ada dana besar
yang masuk," ujar Menko Perekonomian, Darmin Nasution, usai memimpin
Rapat Koordinasi Komite Privatisasi.
Dukungan Tax Amnesty
Gubernur
Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo optimistis, banyak wajib pajak
pribadi maupun badan yang akan memanfaatkan tax amnesty dan membawa
dananya kembali ke Indonesia. Selain itu, dia berharap dengan adanya tax
amnesty akan menarik lebih banyak dana segar masuk ke pasar keuangan Indonesia.
Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida menilai, tax amnesty memberikan sentiment positif
terhadap indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dampak kebijakan
tersebut, banyak pelaku pasar, khususnya asing melakukan aksi beli
sehingga membawa IHSG pada level baru di 5000 poin.
”Perdagangan saham Senin awal pekan, IHSG tembus 5.000 tidak bisa lepas dari sentiment positif dari tax amnesty," ujarnya.
Bank
Indonesia melaporkan dana asing yang masuk sejak awal tahun ini hingga
24 Juni 2016 mencapai Rp97 triliun, atau naik 70,1% dibanding periode
sama tahun lalu yang sebesar Rp57 triliun. Dana asing yang masuk
tersebut telah menopang penguatan rupiah yang terus bertengger di level
psikologis Rp13.100, dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan
transaksi antarbank di pembukaan pasar, Jakarta, rupiah telah menguat
84 poin menjadi Rp13.108 per dolar AS. Bank Indonesia menjelaskan,
penguatan rupiah hingga saat ini masih belum menemui level stabilitas
baru. Penguatan rupiah lebih karena sentimen eksternal dan internal yang
sementara. Dari sisi internal, disetujuinya Undang-Undang Pengampunan
Pajak telah meningkatkan kepercayaan pelaku pasar dan investor.(*)
Baca selengkapnya di sini
* Butuh data industri dan riset persaingan pasar, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar