Selasa, 01 Agustus 2017

Enam Riset Spesifik Industri Kimia di Indonesia

Industri kimia merupakan turunan dari industri minyak dan gas (migas) yang juga memiliki peranan penting terhadap sektor industri manufaktur di Indonesia. Seperti industri baja, industri kimia juga merupakan induk industri hilir seperti plastik, kemasan fleksibel, tinta, peralatan, dan penunjang industri elektronik serta otomotif.

Untuk mengetahui database industri kimia, duniaindustri.com memiliki sedikitnya enam data dan riset khusus di industri ini. Simak ulasannya, berikut ini:

1) Riset Eksklusif Industri Tinta Cetak (Printing Ink) 2008-2020 (Market Size and Demand Forecast)
2) Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia)
3) Riset Eksklusif Industri Kemasan Plastik (Tren Pertumbuhan dan Analisis Cukai)
4) Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016

5) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
6) Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar

Mari kita lihat detailnya:
A)
Riset Eksklusif Industri Tinta Cetak (Printing Ink) 2008-2020 (Market Size and Demand Forecast) dirilis awal Agustus 2017 menampilkan data riset, tren pasar, pertumbuhan volume pasar (market size), nilai pasar (market value), dan potensi pasar industri tinta cetak (printing ink) di Indonesia periode 2008-2020. Disajikan dalam tabel, grafis, dan tabulasi data yang menarik, riset spesifik ini diharapkan menjadi acuan pertumbuhan bisnis pemain industri tinta cetak (printing ink) serta stakeholders terkait lainnya.

Riset Eksklusif Industri Tinta Cetak (Printing Ink) 2008-2020 (Market Size and Demand Forecast) ini dimulai dengan menampilkan fokus dari riset eksklusif industri tinta cetak (printing ink) dan metode yang digunakan (halaman 2). Tren perkembangan pasar tinta cetak untuk pasar secara umum (overall market) periode 2008-2020 disajikan dalam bagan tabel yang menarik, berisi volume pasar overall market, produksi lokal, dan impor, serta pertumbuhannya pada halaman 3-6.

Selanjutnya, data dan riset eksklusif ini menampilkan tren perkembangan pasar tinta cetak per tipe produk (2 type) periode 2008-2020 disajikan dalam bagan tabel yang menarik, berisi volume pasar overall market, produksi lokal, dan impor, serta pertumbuhannya pada halaman 7-10. Berlanjut ke halaman 11-18, ditampilkan tren perkembangan pasar tinta cetak per tipe produk (2 type) per segmen (8 segment) periode 2008-2020 disajikan dalam bagan tabel yang menarik, berisi volume pasar overall market, produksi lokal, dan impor, serta pertumbuhannya.

Kemudian ditampilkan tren perkembangan pasar tinta cetak per warna (2 warna) periode 2008-2020 disajikan dalam bagan tabel yang menarik, berisi volume pasar overall market, produksi lokal, dan impor, serta pertumbuhannya pada halaman 19-22. Dari data-data yang disajikan pada halaman pendahulu, pada halaman 23-24 dipaparkan pointers analisis tren pertumbuhan dan forecast market tinta cetak (printing ink) di Indonesia, difaktorkan (disesuaikan) dengan pertumbuhan industri hilir seperti industri kemasan fast moving consumer goods, industri percetakan (publishing) dan sentimen ekonomi makro.

Masuk ke pembahasan selanjutnya, tim Duniaindustri.com membuat riset independen terkait komparasi nilai pasar (market value) industri tinta cetak di Indonesia dengan pasar global (global market). Pada halaman 25-31, ditampilkan tren perkembangan nilai pasar (market value) tinta cetak local market vs global market periode 2008-2020 disajikan dalam tabel yang menarik, berisi market value local overall market (dalam US$), market value local overall market (dalam Rp), pertumbuhan, dan kurs nilai mata uang tahun tersebut. Data tersebut kemudian dikomparasi dengan tren pertumbuhan industri tinta cetak di Indonesia dengan pasar global (global market) periode 2008-2020.

Tidak hanya itu, tim Duniaindustri.com membuat riset independen terkait tren permintaan (demand) industri tinta cetak (printing ink) di Indonesia periode 2008-2020, berisi tabel perkembangan volume demand beserta pertumbuhannya disertai analisis, grafis, dan chart pada halaman 32-37.

Data dan riset eksklusif di atas didukung dengan data primer dan data sekunder yang memadai sebagaimana terlihat pada halaman 38-51. Pada halaman 39-49 ditampilkan data impor untuk produk tinta cetak (printing ink) per negara per periode 2010-Februari 2017. Dan pada halaman 50-51, disajikan tabel dan chart data pendukung primer yakni volume penjualan dan nilai penjualan salah satu market leader di industri tinta cetak (printing ink) periode 2012-2016.

Riset eksklusif ini juga diperkuat dengan tren pertumbuhan ekonomi global, negara maju, dan negara berkembang periode 2008-2022F (halaman 52), tabel proyeksi pertumbuhan ekonomi global, negara maju, dan negara berkembang 2015-2018F (halaman 53), tren perkembangan perdagangan global periode 2013-2018F (halaman 54).

Highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan ekonomi (PDB) 2015-2017F per kuartal, tren inflasi, nilai tukar rupiah, ICP, lifting minyak, dan lifting gas (halaman 55). Disusul grafis menarik tren perkembangan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat periode 2011-2017 (halaman 56), proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia dan ASEAN 2014-2019F (halaman 57), tren pergerakan ekonomi dan perdagangan di negara maju dan negara berkembang (halaman 58), grafis peta dunia berisi risiko dan tantangan perekonomian global 2018 (halaman 59).

Untuk data pendukung ekonomi Indonesia, Data dan riset eksklusif ini menampilkan target ekonomi makro 2018 beserta proyeksi pertumbuhan per sektor (halaman 60), katalis pertumbuhan per sektor pada 2018 (untuk sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, konstruksi, perdagangan, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan) pada halaman 61-62. Ditambah lagi target pertumbuhan ekonomi per wilayah, tingkat kemiskinan per wilayah, dan tingkat pengangguran terbuka per wilayah (halaman 63), penopang ekonomi makro Indonesia 2015-2017 (halaman 64), serta komparasi pergerakan mata uang rupiah terhadap kompetitor (halaman 65), dan tren inflasi per kuartal periode 2015-2017 (halaman 66).

Riset Eksklusif Industri Tinta Cetak (Printing Ink) 2008-2020 (Market Size and Demand Forecast) sebanyak 67 halaman ini berasal dari riset eksklusif duniaindustri.com, didukung data penunjang dari Kementerian Perindustrian, BPS, IMF dan Bank Dunia, dan perusahaan market leader industri tinta cetak (printing ink) di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com. Khusus untuk pembelian data ini, user tidak hanya memperoleh file softcopy, tapi juga print eksklusif (1 eksemplar – kertas hardcopy art carton 150 miligram) seharga Rp 250.000,- free ongkir pengiriman.(*)

Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 140 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

B) Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia) ini dirilis Januari 2017 menampilkan data, outlook, proyeksi, dan tren industri petrokimia di Indonesia. Dengan penyajian yang cukup apik dan menarik, data ini diharapkan dapat menjadi referensi pengembangan bisnis petrokimia di negeri ini.

Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia) ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1% dengan sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur antar daerah serta perlambatan perekonomian China.

Pada halaman 5, ditampilkan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas. Pada halaman 6 ditampilkan proyeksi indeks harga energi periode 2010-2020 serta pertumbuhan ekonomi negara-negara utama di dunia.

Berlanjut pada industri petrokimia, pada halaman 7 dijabarkan definisi industri petrokimia beserta tiga kelompok utama. Pada halaman 8 ditampilkan pemain-pemain utama di industri petrokimia nasional, antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Pasifik Amoniak.

Masuk ke pembahasan lebih detail, pada halaman 9-12 dipaparkan riset tentang tren harga ethylene dan selisih harga dengan naptha, begitu juga dengan polyolefins dengan bahan baku, butadiene dengan naptha, serta styrene dengan bahan baku periode 2009-2021. Data tersebut dilengkapi dengan tren harga ethylene dan propylene, polyethylene dan polypropylene, serta styrene monomer dan butadiene periode 2015-2016 pada halaman 13-15.

Pada halaman 16, ditampilkan tabel komposisi market share pemimpin pasar (market leader) di produk ethylene, polyethylene, polypropylene, serta styrene monomer. Data tersebut dilengkapi dengan top 10 produsen polyolefin terbesar di ASEAN beserta kapasitas produksinya pada halaman 17.

Pada halaman 18, ditampilkan tren produksi industri petrokimia hulu olefin, yakni ethylene, propylene, butadiene, benzene, toluene, xylene, ammonia, methanol, periode 2009-2016F (mencakup produksi, ekspor, dan impor). Tidak ketinggalan data konsumsi dan impor produk petrokimia hulu olefin sejak 2009-2015 pada halaman 20. Juga ditampilkan tren supply-demand (pasokan-permintaan) produk petrokimia aromatik, meliputi benzen, p-xylene, o-xylene, cyclohexene, toluen, alkylbenzene, phtalic anhydride, caprolactam, benzoat acid, purified terephtalic acid periode 2011-2015 pada halaman 19.

Ikut ditampilkan tren pasokan-permintaan produk hulu petrokimia 2015-2019, di mana sepanjang waktu tersebut Indonesia diperkirakan kekurangan pasokan ethylene dalam jumlah cukup besar (halaman 21). Pada 2013, kekurangan pasokan (shortage) ethyelene sudah lebih dari maksimum kapasitas industri dalam negeri dan pada 2019 shortage diperkirakan mencapai 1,5 kali dari kapasitas nasional. Sementara untuk propylene, kekurangan pasokan masih dalam jumlah yang relatif kecil. Kekurangan pasokan propylene pada 2019 diperkirakan mendekati 200 ribu ton.

Secara khusus, dalam data ini dibedah market intelligent terkait kinerja produksi, utilisasi, dan keuangan produsen petrokimia terbesar di Indonesia pada halaman 23-39.

Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia) sebanyak 40 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah perusahaan petrokimia nasional, dan diolah duniaindustri.com. Indeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

C) Riset Eksklusif Industri Kemasan Plastik (Tren Pertumbuhan dan Analisis Cukai). Riset Eksklusif Industri Kemasan Plastik ini menampilkan riset eksklusif, analisis, dan data industri kemasan plastik (packaging) di Indonesia mulai dari definisi kemasan plastik, pertumbuhan pasar kemasan plastik, nilai pasar (market size) industri kemasan plastik, keseimbangan produksi (supply) dan permintaan (demand), serta analisis rencana penerapan cukai kemasan plastik dan dampaknya terhadap produsen.

Riset ini dimulai dengan highlights ekonomi nasional, konsep dan defisini industri kemasan plastik, serta segmentasi industri petrokimia hulu-hilir (halaman 2-5). Kemudian di halaman 6 ditampilkan chart (tabel) pertumbuhan nilai pasar (market size) industri plastik, volume penjualan dan pertumbuhan periode 2013-2015. Dari tren penjualan tersebut, 65% di antaranya khusus kemasan plastik dan 35% alat rumah tangga, pipa, furnitur, elektronik, bagian kendaraan dari plastik. (halaman 6)

Pada halaman 7 diulas secara khusus tentang volume penjualan, market size, dan pertumbuhan industri kemasan plastik periode 2013-2015. Tren pertumbuhan cenderung melambat dalam tiga tahun terakhir terpengaruh perlambatan ekonomi global serta sentimen pelemahan harga komoditas terutama minyak mentah.

Pada halaman 8-10, ditampilkan perbandingan produksi dan kebutuhan pasar produk-produk petrokimia hulu-hilir periode 2009-2015. Pada halaman 11-16, duniaindustri.com membuat riset eksklusif terkait rencana pemerintah menerapkan cukai kemasan plastik, mulai dari konsep cukai, peta permasalahan di industri ini. Riset tersebut dilanjutkan pada halaman 17 dengan metode sampling produsen-produsen kemasan plastik terbesar di Indonesia.

Pada halaman 18-30, duniaindustri.com mencoba menganalisis dampak rencana penerapan cukai kemasan plastik terhadap struktur biaya produksi industri kemasan plastik nasional. Caranya, duniaindustri.com membuat sampling struktur biaya produksi perusahaan kemasan plastik yang disesuaikan dengan estimasi dan asumsi cukai kemasan plastik. Metode itu dibandingkan dengan penerapan cukai di industri rokok yang telah lebih dahulu berjalan.

Riset eksklusif sebanyak 33 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah perusahaan kemasan plastik nasional, dan diolah duniaindustri.com. Indeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


D) Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016 ini menampilkan pemain-pemain utama di industri petrokimia nasional, antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Pasifik Amoniak. Selain itu, ditampilkan tren produksi industri petrokimia hulu olefin, yakni ethylene, propylene, butadiene, benzene, toluene, xylene, ammonia, methanol, periode 2009-2016F (mencakup produksi, ekspor, dan impor). Tidak ketinggalan data konsumsi dan impor produk petrokimia hulu olefin sejak 2009-2015.

Juga ditampilkan tren supply-demand (pasokan-permintaan) produk petrokimia aromatik, meliputi benzen, p-xylene, o-xylene, cyclohexene, toluen, alkylbenzene, phtalic anhydride, caprolactam, benzoat acid, purified terephtalic acid periode 2011-2015.

Ikut ditampilkan tren pasokan-permintaan produk hulu petrokimia 2015-2019, di mana sepanjang waktu tersebut Indonesia diperkirakan kekurangan pasokan ethylene dalam jumlah cukup besar. Pada 2013, kekurangan pasokan (shortage) ethyelene sudah lebih dari maksimum kapasitas industri dalam negeri dan pada 2019 shortage diperkirakan mencapai 1,5 kali dari kapasitas nasional. Sementara untuk propylene, kekurangan pasokan masih dalam jumlah yang relatif kecil. Kekurangan pasokan propylene pada 2019 diperkirakan mendekati 200 ribu ton.

Secara khusus, dalam data ini dibedah kinerja produksi, utilisasi, dan keuangan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebagai produsen petrokimia terbesar di Indonesia dan acuan kinerja produksi dan utilisasi dari industri petrokimia nasional. Pada 2011, utilisasi produksi ethylene mencapai 78%, dan cenderung naik di tahun-tahun berikutnya: 89% (2012), 99% (2013), 94% (2014), dan 74% (2015). Chandra Asri juga telah merampungkan ekspansi cracker untuk meningkatkan produksi ethylene hingga 43% menjadi 860 ribu ton per tahun.

Di samping itu, ikut ditampilkan data tren dan proyeksi harga ethylene serta naptha periode 2008-2021.

Data sebanyak 22 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah perusahaan petrokimia nasional, dan diolah duniaindustri.com.

Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

C) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri oli pelumas di Indonesia, mencakup highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, ukuran pasar (market size) industri oli pelumas, hingga pangsa pasar pemain lokal dan perusahaan internasional (multi national company/MNC), serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.

Data ini dimulai dengan menampilkan highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 2-5) PT Pertamina Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di pasar pelumas.

Di halaman 6-9, duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli pelumas di Indonesia. Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart (infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini. Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan 2015. Tidak ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas masing-masing pemain disertai pangsa pasarnya.

Pada halaman 10-14, duniaindustri.com secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.

Di halaman 15 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan (ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 16, ditampilkan tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data ini dilengkapi penetrasi populasi otomotif (motor dan mobil) di Indonesia yang menjadi konsumen terbesar oli pelumas. Di halaman 18, ditampilkan prospek (peluang) dan kendala di industri oli pelumas di Indonesia.

Data dan analisis industri oli pelumas sebanyak 19 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, dan sejumlah perusahaan oli pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.

D) Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar ini menampilkan perbandingan pasokan dan permintaan produk petrokimia mencakup PE, PP, PS, PVC, PET periode 2009-2015. Selain itu, struktur industri petrokimia yang belum terintegrasi dan produk yang masih tergantung impor. Kebutuhan investasi untuk memenuhi kebutuhan produk petrokimia. Ditampilkan juga proyek-proyek investasi baru di industri petrokimia nasional. Di industri logam dasar, data ini menampilkan 14 sumberdaya mineral dan cadangannya di Indonesia mencakup tembaga, bauksit, nikel, pasir besi, mangan, emas, perak, seng, dan timah. Berbagai investasi baru di industri berbasis mineral juga ditampilkan dalam data ini. (*)

Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 140 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

3 komentar:

  1. Ternyata industri kimia turunan dari minyak banyak sekali ya, ikut menyimak dulu ya

    BalasHapus
  2. Silakan, semoga menginspirasi dan bermanfaat

    BalasHapus
  3. Saya hanya kenal Chandra Asri doank sebagai perusahaan kimia terbesar....

    BalasHapus