Duniaindustri.com (September 2020) -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan bahwa usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Hal itu dibuktikan dengan kontribusi UMKM yang mencapai 60% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 96 persen tenaga kerja dari total 133 juta angkatan kerja.
Menko Luhut menyatakan hal itu ketika menjadi keynote speech virtual dalam launching program Bangga Buatan Indonesia Kementerian Perdagangan, Rabu (16/9). Dalam launching itu juga diselenggarakan virtual expo, peluncuran gerobak digital, yang salah satunya menampilkan mainan kardus besutan Uchy Widya.
Luhut menuturkan dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kontribusi terbesar terhadap PDB nasional salah satunya berasal dari subsektor kerajinan tangan (kriya). Namun menurutnya, jumlah yang tersebut masih bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi pasca pandemi Covid-19.
"Kriya merupakan penyumbang ketiga terbesar Pada 2019, sektor kriya nilainya menembus hingga US$892 juta atau naik 2,5 persen dari perolehan 2018 sebesar US$874 juta. Hal ini terus kami jaga melalui semangat kerja sama," jelasnya.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat memegang peranan penting di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, UMKM mampu menjaga kontribusi 60 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) menyerap 96 persen tenaga kerja dari total 133 juta angkatan kerja serta memberikan sumbangsih sebesar 14 persen dari total ekspor.
Namun, dengan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah mengubah pola konsumsi masyarakat, di mana penjualan secara online bisa menjadi solusi karena mampu bertahan di tengah situasi pandemi. "Hal yang perlu segera dijawab adalah bagaimana mengatasi tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia," jelasnya dalam peluncuran Bangga Buatan Indonesia Pernak Pernik Unik secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Menurut dia, nilai konsumsi dalam negeri yang sangat besar dapat berkontribusi dan membantu UMKM tetap bertahan serta juga beradaptasi dalam situasi kebiasaan baru yaitu masyarakat yang serba digital. "Bapak Presiden menyampaikan bahwa di saat pandemi ini, kita harus mampu bertumpu pada kekuatan kita dan berdiri di atas kaki sendiri. Kita juga harus mampu menyelesaikan masalah dan tantangan kita sendiri,” kata dia.
Agus menyebut, kerajinan pernak pernik Indonesia memiliki ciri khas yang unik di masing-masing daerah. Contohnya saja, pernak pernik mutiara di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan pernak pernik perak di Bali yang memiliki keunikan tersendiri.
Selain meluncurkan kampanye pernak pernik unik, Kementerian Perdagangan juga meluncurkan beberapa kegiatan dalam rangka mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Kegiatan tersebut antara lain peluncuran virtual expo, website Bangga Buatan Indonesia Kemendag, lomba video pernak pernik unik, gerobak dagang digital dan video pemasaran online.
Kontribusi Mainan Kardus
Mainan kardus ikut memeriahkan acara tersebut sebagai salah satu peserta dalam virtual expo yang diselenggarakan Kemendag. Mainan kardus merupakan brand mainan edukasi yang berbahan dasar kardus, besutan dari Uchy Widya.
Uchy Widya sendiri telah menerbitkan buku “Tutorial Mainan Kardus” yang menjadi best seller untuk memacu kreativitas orang tua guna membuat mainan sendiri, sekaligus menjadi sarana membangun kedekatan (bonding) dengan anak. Membuat mainan sendiri (DIY) saat ini menjadi salah satu tren yang mendunia untuk mengasah kreativitas anak, didampingi orang tua.
Mainankardus.com didirikan oleh bunda Uchy, yang pada awalnya atas kesenangan bermain dengan anak sekaligus berkarya dengan membuat mainan dari limbah kardus yang tidak terpakai dan menumpuk dirumah. Tools yang di perlukan pun cenderung sederhana dan biasanya ada di seputar rumah, seperti gunting, lem, cutter dan penggaris.(*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar