Duniaindustri.com (Januari 2021) -- Pemerintah telah menaikkan tarif cukai hasil tembakau rata-rata sebesar 12,5% pada 1 Februari 2021 untuk segmen sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM). Dengan kenaikan cukai tersebut, indeks keterjangkauan atau affordability index juga bakal meningkat dari 12,2% menjadi 13,7%-14%.
Hal itu mengindikasikan bahwa harga rokok akan semakin tidak terjangkau masyarakat. Kondisi tersebut akan cenderung memangkas produksi rokok di Indonesia.
Kementerian Keuangan memperkirakan produksi rokok akan turun berkisar 2,2% hingga 3,3% tahun ini setelah kenaikan tarif cukai sebesar 12,5% per 1 Februari 2021. "Kami sudah melakukan simulasi produksi rokok 2021 turun 2,2% hingga 3,3%," kata Kepala Sub Bidang Cukai BKF Kementerian Keuangan Sarno dalam sebuah webinar di Jakarta.
Dia menjelaskan total produksi untuk keseluruhan golongan yakni Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Putih Mesin (SPM) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) pada 2020 mencapai 298,4 miliar batang. Dengan estimasi penurunan produksi itu, Kementerian Keuangan memperkirakan penurunan volume produksi rokok tahun ini menjadi sekitar 288 miliar batang.
Jika dibandingkan 2020, lanjut dia, dengan kenaikan cukai hasil tembakau sebesar 23 persen, jumlah produksi rokok menurun hingga 11 persen. Sementara pada 2021, dengan kenaikan cukai 12,5%, produksi akan menyusut berkisar 2,2%-3,3%.
Dia menerangkan, angka prevalensi perokok dewasa diproyeksi turun menjadi 32,3% hingga 32,4% dan anak-anak hingga remaja turun menjadi 8,8% hingga 8,9%. Penurunan itu sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPKMN) 2020-2024 sebesar 8,7 persen tahun 2024.
Sarno menambahkan kebijakan cukai tahun ini dilakukan dengan lebih fokus kembali dalam pengendalian konsumsi. Pengendalian itu, kata dia, ditandai dengan besaran kenaikan cukai lebih tinggi yang dominan pada golongan SKM mengingat SKM memiliki porsi terbesar pangsa pasar mencapai 71,4% dan golongan yang memiliki kandungan lokal rendah yakni SPM.
Menurut dia, kebijakan cukai tahun ini diharapkan mendorong penerimaan negara di sektor cukai yang pada 2021 ditargetkan mencapai Rp173,78 triliun. Sedangkan, capaian selama 2020, penerimaan cukai hasil tembakau mencapai Rp170,24 triliun atau naik dibandingkan realisasi 2019 mencapai Rp164,87 triliun. Capaian itu juga lebih tinggi dari target penerimaan cukai hasil tembakau sesuai Perpres 72/2020 mencapai Rp164,94 triliun.
Untuk mengulas industri rokok lebih dalam, mulai dari volume produksi, pangsa pasar merek-merek (brand) rokok di Indonesia, nilai pasar (market value) industri, konsumsi rokok, jumlah perokok, segmentasi perokok, pemimpin pasar, para pemain terbesar, pangsa pasar segmen rokok, dan kinerja produksi serta keuangan para pemain rokok di negeri ini, dan tidak ketinggalan strategi top 3 market leader di industri rokok, duniaindustri.com menghimpun sedikitnya tujuh data dan riset industri khusus rokok di Indonesia.
Mari kita simak ulasannya, berikut ini: (silakan diklik sesuai nomor)
1) Riset Brand Competition Market Leader Rokok 2005-2022 (Trend Produksi dan Konsumsi Rokok)
2) Database Direktori Spesifik 202 Perusahaan Rokok di Indonesia (Update 2020)3) Riset Tren Pertumbuhan Industri Rokok 2005-2018 (Tren PangsaPasar Market Leader)
4) Riset Tren Produksi Market Leader Rokok 2005-2016 (Kompetisi Pasar dan Tren Konsumsi Rokok)
5) Riset Persaingan Brand Rokok di Indonesia 2014-2016
6) Data dan Outlook Industri Rokok 2005-2016
7) Data Penjualan dan Pangsa Pasar 4 Perusahaan Rokok Terbesar
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 219 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 219 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar