Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia) ini dirilis Januari 2017 menampilkan data, outlook, proyeksi, dan tren industri petrokimia di Indonesia. Dengan penyajian yang cukup apik dan menarik, data ini diharapkan dapat menjadi referensi pengembangan bisnis petrokimia di negeri ini.
Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia) ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1% dengan sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur antar daerah serta perlambatan perekonomian China.
Pada halaman 5, ditampilkan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas. Pada halaman 6 ditampilkan proyeksi indeks harga energi periode 2010-2020 serta pertumbuhan ekonomi negara-negara utama di dunia.
Berlanjut pada industri petrokimia, pada halaman 7 dijabarkan definisi industri petrokimia beserta tiga kelompok utama. Pada halaman 8 ditampilkan pemain-pemain utama di industri petrokimia nasional, antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Pasifik Amoniak.
Masuk ke pembahasan lebih detail, pada halaman 9-12 dipaparkan riset tentang tren harga ethylene dan selisih harga dengan naptha, begitu juga dengan polyolefins dengan bahan baku, butadiene dengan naptha, serta styrene dengan bahan baku periode 2009-2021. Data tersebut dilengkapi dengan tren harga ethylene dan propylene, polyethylene dan polypropylene, serta styrene monomer dan butadiene periode 2015-2016 pada halaman 13-15.
Pada halaman 16, ditampilkan tabel komposisi market share pemimpin pasar (market leader) di produk ethylene, polyethylene, polypropylene, serta styrene monomer. Data tersebut dilengkapi dengan top 10 produsen polyolefin terbesar di ASEAN beserta kapasitas produksinya pada halaman 17.
Pada halaman 18, ditampilkan tren produksi industri petrokimia hulu olefin, yakni ethylene, propylene, butadiene, benzene, toluene, xylene, ammonia, methanol, periode 2009-2016F (mencakup produksi, ekspor, dan impor). Tidak ketinggalan data konsumsi dan impor produk petrokimia hulu olefin sejak 2009-2015 pada halaman 20. Juga ditampilkan tren supply-demand (pasokan-permintaan) produk petrokimia aromatik, meliputi benzen, p-xylene, o-xylene, cyclohexene, toluen, alkylbenzene, phtalic anhydride, caprolactam, benzoat acid, purified terephtalic acid periode 2011-2015 pada halaman 19.
Ikut ditampilkan tren pasokan-permintaan produk hulu petrokimia 2015-2019, di mana sepanjang waktu tersebut Indonesia diperkirakan kekurangan pasokan ethylene dalam jumlah cukup besar (halaman 21). Pada 2013, kekurangan pasokan (shortage) ethyelene sudah lebih dari maksimum kapasitas industri dalam negeri dan pada 2019 shortage diperkirakan mencapai 1,5 kali dari kapasitas nasional. Sementara untuk propylene, kekurangan pasokan masih dalam jumlah yang relatif kecil. Kekurangan pasokan propylene pada 2019 diperkirakan mendekati 200 ribu ton.
Secara khusus, dalam data ini dibedah market intelligent terkait kinerja produksi, utilisasi, dan keuangan produsen petrokimia terbesar di Indonesia pada halaman 23-39.
Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia) sebanyak 40 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah perusahaan petrokimia nasional, dan diolah duniaindustri.com. Indeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
Sumber: di sini
* Butuh riset pasar lainnya, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar