Minggu, 13 Mei 2018

Data Populasi Motor Per Provinsi, Acuan Strategi Marketing

Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial) ini dirilis minggu kedua April 2018, menampilkan data komprehensif, riset pasar, tren pasar, market analysis per provinsi potensial, serta peta strategi persaingan merk sepeda motor di Indonesia. Riset pasar ini dibuat sebagai acuan (benchmark) strategi pemasaran bagi industriawan yang terkait dengan sepeda motor dan komponennya, terutama untuk mengukur tren potensi pasar berdasarkan rekam jejak yang panjang.

Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial) ini dimulai dengan menampilkan highlight dan outlook perekonomian Indonesia. Pada 2016 dan 2017, perekonomian Indonesia mampu bertumbuh positif di tengah tantangan perlambatan ekonomi global (halaman 2 dan 3).

Proyeksi ekonomi dan perdagangan global pada 2018 diringkas dalam infografis yang menarik pada halaman 4. Pada halaman 5 sampai 7, diulas proyeksi pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi di Indonesia meliputi industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, informatika dan telekomunikasi, jasa keuangan, pertanian, transportasi, pertambangan, listrik, minyak dan gas. Juga dilengkapi dengan katalis masing-masing sektor.

Proyeksi pertumbuhan masing-masing sektor beserta katalisnya akan mendorong produk domestik bruto (PDB) Indonesia, seperti disajikan pada halaman 8.

Masuk ke fokus kajian, pada halaman 9 sampai 14, ditampilkan data tren populasi jumlah sepeda motor di Indonesia periode 1950 hingga estimasi 2025. Fokus kajian yang dilakukan tim Duniaindustri.com ini dijelaskan secara detail dari mulai sumber kajian, metode, hingga dasar pembuatan proyeksi pada halaman 9. Pada halaman 10 sampai 14, disajikan data populasi sepeda motor periode 1950-2025 beserta tren pertumbuhan per tahun. Data tersebut diperkuat dengan market analysis pada halaman 15, meliputi pertumbuhan majemuk per tahun, pertumbuhan tertinggi, dan lainnya.

Tidak hanya itu, data populasi sepeda motor juga diperkuat dengan dukungan data penjualan sepeda motor periode 2005-2019 serta jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang masih beroperasi di Indonesia pada halaman 16 dan 17. Juga disajikan proyeksi komparasi segmen konsumen kelas menengah di Indonesia periode 2012 dan estimasi 2020 sebagai salah satu pendorong pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor.

Lebih detail lagi, tim Duniaindustri.com juga membuat kajian populasi sepeda motor per provinsi periode 2017, 2020, dan 2025. Ketiga periode itu diambil untuk menggambarkan tren peningkatan populasi sepeda motor per provinsi di Indonesia. Data tersebut disajikan pada halaman 18 sampai 19. Dari data populasi sepeda motor per provinsi di Indonesia, tim Duniaindustri.com membuat market analysis pada halaman 20 dan 21 berisi pemetaan (mapping) provinsi dengan populasi sepeda motor terbesar dan provinsi paling potensial karena memiliki jumlah populasi sepeda motor terbesar di luar Pulau Jawa. Data ini dapat menjadi acuan (benchmark) bagi pelaku industri sepeda motor, suku cadang, aksesoris, perusahaan leasing, perbankan (kredit consumer) yang berencana melakukan ekspansi ke derah di luar Jawa.

Kajian populasi sepeda motor per provinsi ini ikut didukung data pertumbuhan ekonomi per provinsi periode 2014 hingga 2018 pada halaman 22 hingga 26. Faktor tren pertumbuhan ekonomi per provinsi dinilai cukup dominan dalam mendorong jumlah populasi sepeda motor per provinsi.

Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial) ini juga dilengkapi dengan definisi sepeda motor, sejarah singkat, penjabaran tipe/jenis sepeda motor pada halaman 27 hingga 29. Pada halaman 30 hingga 33, diulas 27 merek/brand sepeda motor berproduksi, pernah berproduksi, dan merek sepeda motor tersebut masih beredar di pasar Indonesia.

Peta persaingan industri sepeda motor sepanjang 42 tahun terakhir diulas dengan komprehensif pada halaman 34. Dilanjutkan dengan pembahasan sejarah penetrasi pasar dua market leader sepeda motor di Indonesia pada halamana 35 dan 36. Strategi persaingan market leader itu untuk menguasai pasar dijabarkan pada halaman 37 hingga 39.

Pada halaman 40, ditampilkan tren penjualan 5 merek utama sepeda motor di Indonesia periode 2005 hingga estimasi 2025, beserta tren pertumbuhan per tahun. Untuk memberikan gambaran lebih detail, riset data ini juga menjabarkan tren penjualan per bulan per merek sepeda motor sepanjang 2017, pangsa pasar, dan komposisi segmen (scooter matic, sport, dan underbone) pada halaman 41 hingga 46. Demikian juga tren penjualan per bulan per merek sepeda motor sepanjang 2016, pangsa pasar, dan komposisi segmen (scooter matic, sport, dan underbone) pada halaman 47 hingga 52.

Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial) ini berisi 53 halaman dengan ukuran file 6,11 MB. Kajian yang dilakukan tim Duniaindustri.com dalam riset ini didukung data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), serta data-data pendukung dari sejumlah produsen sepeda motor di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 154 database, klik di sini
** Butuh 20 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

4 komentar:

  1. Wow rekam jejak datanya periode 1950 hingga 2025, mantaps juga nih

    BalasHapus
  2. Benar, kami berupaya bukan hanya forward looking, tapi juga bisa menampilkan rekam jejak data yang telah lalu untuk menjadi acuan ke depan.

    BalasHapus
  3. ikut dukung deh, dua jempol

    BalasHapus