Rabu, 19 Juni 2019

Membedah 5 Perusahaan Big Data Dunia dan Gebrakannya

Dalam dua tahun terakhir, istilah big data menjadi salah satu tema pembahasan dominan di bidang industri teknologi. Hal itu mengingat gencarnya perubahan mendasar yang terjadi dalam Revolusi Industri 4.0 secara global.

Big data merupakan sistem teknologi yang diperkenalkan untuk memanfaatkan ‘ledakan informasi’ seiring bertumbuhnya ekosistem pengguna internet atau yang biasa dikenal sebagai internet of things (IoT). Pesatnya pertumbuhan pengguna internet ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data di dunia maya.

Berbagai jenis data, mulai dari teks, gambar, video, dan bentuk-bentuk data lainnya membanjiri sistem komputasi. Tentunya hal ini perlu jalan keluar. Big data merupakan solusi yang populer belakangan ini.

Menilik 5 perusahaan big data dunia dan gebrakannya diharapkan bisa memberikan gambaran umum sekaligus inspirasi bagi pembacara secara luas. Mari kita mulai membedah 5 perusahaan big data dunia, seperti dikutip dari em360tech.com:

1) Google

Di sektor bisnis big data, Google merupakan pemain pertama. Perusahaan tersebut memperkenalkan Google Bigtable pada 2006. Bigtable merupakan sistem penyimpanan data berskala besar dan cepat yang digunakan Google untuk mengolah data dari berbagai layanan mereka. Menyusul Google, kini terdapat ratusan perusahaan lain yang bergerak di bidang big data.

Sebagai pemain lama di bidang ini, nama Google tak mengejutkan. Bersaing dengan perusahaan raksasa lain termasuk Apple dan Microsoft, Google berusaha menggabungkan beberapa layanan dan menggunakan data yang mereka miliki untuk kepentingan bisnis. Namun, tantangan baru hadir bagi Google. Perusahaan teknologi ini telah berada di bawah pengawasan ketat sejak 2013 dan pengawasan ini diperkuat lagi menyusul skandal Cambridge Analytica. Untuk itu, Google harus berpikir keras untuk mengoptimalkan layanan mereka tanpa harus mengorbankan privasi penggunanya.

2) CenturyLink

Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1930 ini baru saja merilis fitur BDaaS (Big Data-as-a-Service) yang memungkinkan perusahaan dapat memanfaatkan teknologi big data secara utuh, tanpa perlu merekrut ilmuwan data atau pengembang. Selain itu, CenturyLink juga menawarkan jasa konsultan Data-to-Decisions bagi perusahaan-perusahaan untuk memastikan efisiensi bisnis mereka.

3) MapD Technologies

MapD Technologies merupakan perusahaan yang bertujuan mengembalikan hasil query ratusan kali lebih cepat daripada solusi berbasis CPU. Perusahaan ini menawarkan berbagai solusi seperti analisis operasional, analisis geospasial, ilmu data, riset big data, dan pembuatan aplikasi khusus.

4) ShareThis

ShareThis memberikan layanan berbagi konten di internet melalui surel, media sosial, dan layanan pesan instan. Perusahaan ini baru saja menjalin kerja sama dengan University of Illinois. Sehingga, universitas ini memiliki lisensi eksklusif atas hak paten layanan ShareThis yang dapat digunakan untuk mempelajari temuan baru di bidang algoritma dan pembelajaran mesin.

5) Dataiku

Perusahaan perangkat lunak yang berbasis di New York City ini mengembangkan perangkat lunak untuk memahami big data. Dilansir dari blog dataiku.com, pada tahun 2018, Dataiku tercatat sebagai perusahaan paling visioner dalam daftar layanan ilmu data dan pembelajaran mesin tahun 2018 dari Magic Quadrant, sebuah lembaga riset pasar ternama khusus bidang IT.

Sementara itu, di Indonesia istilah big data juga mulai populer digunakan untuk membantu meruncingkan strategi pemasaran perusahaan. Karena itu, Duniaindustri.com, startup segmen khusus industri dan big data, hadir dengan mengembangkan fitur riset pasar dan jasa survei perusahaan industri di Indonesia. Strategi ini dilakukan seiring dengan upaya Duniaindustri.com mengembangkan big data database 15.000 perusahaan industri (pengolahan/manufaktur) di Indonesia. Seiring tren permintaan big data yang makin meningkat, Duniaindustri.com terus bertransformasi menjadi startup big data, riset pasar, company survey terkemuka di Indonesia.

Dengan memperkuat tim internal hingga 50 orang di sejumlah daerah di Indonesia, Duniaindustri.com berharap strategi scale up (pengembangan ukuran bisnis) mampu membantu pelaku dan praktisi industri, investor, tim marketing, serta stakeholders lainnya. Strategi ini diharapkan mampu menangani ribuan data industri (big data) yang dibutuhkan user dengan mengutamakan kecepatan dan validitas.

Jumlah big data database ataupun direktori dengan target 15.000 perusahaan industri akan terus diupdate dan menjadi salah satu fitur terbaru dan andalan dari Duniaindustri.com. Dari jumlah itu, big data direktori perusahaan tersebut mencakup 50 sektor industri dan terus bertambah.

Sektor industri itu mencakup industri pengolahan tekstil (pemintalan, penenunan dan finishing of textile),  industri garmen atau pakaian jadi, industri pakaian jadi dan barang dari kulit berbulu, industri pakaian jadi rajutan dan sulaman/bordir. Mulai dari tekstil hulu, serat kain, benang, garmen, pakaian jadi, peralatan olahraga, aksesoris otomotif dari kain, peralatan medis dari poliester dan kain, baju (t-shirt), pakaian dalam, sarung, batik, hingga perban dan cosmetic cotton.

Sektor industri otomotif, kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, kendaraan bermotor roda empat atau lebih, industri karoseri kendaraan bermotor, industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor, industri alat angkutan lainnya, industri pembuatan kapal dan perahu, industri lokomotif dan gerbong kereta, industri pesawat terbang dan perlengkapannya, industri kendaraan perang, industri alat angkutan lainnya.

Sektor industri makanan (food processing) mencakup industri pengolahan dan pengawetan daging, industri pengolahan dan pengawetan ikan, industri pengolahan dan pengawetan buah-buahan dan sayuran, industri minyak makan dan lemak nabati dan hewani, industri pengolahan susu, produk dari susu dan es krim, industri pengolahan tepung dan pati, industri makanan lainnya.

Sektor industri minuman mencakup buah dalam kaleng, pengolahan buah, jus, produk susu, dan minuman lainnya. Sektor industri pengolahan tembakau. Sektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Sektor industri kayu, barang dari kayu, anyaman dari bambu, rotan. Industri penggergajian dan pengawetan kayu, rotan, bambu dan sejenisnya. Industri kertas dan barang dari kertas. Industri pencetakan dan media rekaman.

Sektor industri produk dari batubara dan pengilangan minyak bumi. Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia. Industri serat buatan.

Sektor industri farmasi dan produk obat. Industri karet, barang dari karet dan plastik. Industri karet dan barang dari karet. Industri barang dari plastik. Industri barang galian bukan logam. Industri kaca dan barang dari kaca. Industri logam dasar. Industri logam dasar besi dan baja. Industri logam dasar mulia dan logam dasar bukan besi lainnya. Industri pengecoran logam. Industri barang logam siap pasang untuk bangunan, tangki, tandon air dan  generator uap.

Sektor industri komputer, barang elektronik dan optik. Industri komponen dan papan elektronik. Industri komputer dan perlengkapannya. Industri peralatan komunikasi. Industri peralatan audio dan video elektronik. Industri alat ukur, alat uji, peralatan navigasi dan kontrol dan alat ukur waktu. Industri peralatan iradiasi, elektromedikal dan elektroterapi. Industri peralatan fotografi dan instrumen optik bukan kacamata. Industri media magnetik dan media optik.

Sektor industri peralatan listrik berupa motor listrik, generator, transformator dan peralatan pengontrol dan pendistribusian listrik. Industri batu baterai dan akumulator listrik. Industri kabel dan perlengkapannya. Industri peralatan penerangan listrik. Industri peralatan rumah tangga. Industri peralatan listrik lainnya.

Saat ini lebih dari 167 data historis industri dari berbagai sektor industri manufaktur (tekstil, agro, kimia, makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen, perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media, consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di duniaindustri.com.

Per awal Februari 2019, detektif industri juga dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur, komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia.

167 data historis industri yang bisa dimanfaatkan antara lain (update Juni 2019):
Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 167 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 167 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market research dan kajian finansial, klik di sini

1 komentar:

  1. Ledakan informasi, ya iyalah sekarang orang banyak yg punya 2 hp dan connect internet, jadi semua terekam

    BalasHapus