Senin, 09 November 2020

13 Kota Alami Pelemahan Keyakinan Konsumen, Ada Apa?

Duniaindustri.com (November 2020) – Perbaikan keyakinan konsumen pada Oktober 2020 masih tertahan, dan belum menunjukkan pemulihan optimal, menurut hasil survei terbaru. Fluktuasi keyakinan konsumen masih terjadi seiring fluktuasi kasus penyebaran virus Covid-19, serta ekspektasi adanya vaksin penyembuh.



Survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2020 mengindikasikan bahwa perbaikan keyakinan konsumen masih tertahan. Hal ini terindikasi dari penurunan indeks keyakinan konsumen (IKK) Oktober 2020 dari 83,4 pada bulan sebelumnya menjadi 79,0. Penurunan IKK disebabkan pelemahan kedua indeks pembentuknya, yaitu indeks ekspektasi konsumen (IEK) turun 6,0 poin menjadi 106,6 dan indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) turun 2,6 poin menjadi 51,5.

Pada Oktober 2020, penurunan IKK terjadi pada sebagian besar kelompok tingkat pengeluaran responden, terdalam pada responden dengan pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan. Dari sisi usia, penurunan IKK juga terjadi pada sebagian besar kelompok usia responden, terutama pada responden berusia 31-40 tahun.

“Sementara secara spasial, penurunan keyakinan konsumen pada Oktober 2020 terjadi di 13 kota, dengan penurunan terdalam terjadi di Kota Pontianak (-17,9 poin), diikuti Mataram (-13,3 poin), dan Banten (-11,4 poin),” tulis laporan survei konsumen BI yang dirilis di Jakarta, Senin (9/11).

Pada Oktober 2020, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) Oktober 2020 yang menurun dari 54,1 pada bulan sebelumnya menjadi 51,5. Secara spasial, melemahnya IKE terjadi di 10 kota dengan penurunan terdalam di Pontianak (-14,7 poin), diikuti Mataram (-12,3 poin), dan Bandar Lampung (-12,0 poin).

Keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya juga melemah pada Oktober 2020, disebabkan belum pulihnya penghasilan konsumen baik yang bersifat rutin (gaji/honor) maupun omzet usaha seiring masih diberlakukannya kebijakan PSBB transisi di berbagai kota. Penurunan indeks terjadi pada hampir seluruh kategori pengeluaran, terutama pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2,1-3 juta per bulan. Menurut kategori usia, penurunan indeks terjadi pada seluruh kategori responden, terdalam pada responden berusia di atas 60 tahun.

Survei konsumen BI dilakukan secara bulanan sejak Oktober 1999. Sejak Januari 2007, survei dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.600 rumah tangga sebagai responden (stratified random sampling) di 18 kota: Jakarta, bandung Bodebek, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon, dan Banten. Indeks per kota dihitung dengan metode balance score (net balance + 100) yang menunjukkan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis dan di bawah 100 berarti pesimis.

Tim Duniaindustri.com menilai, pelemahan indeks keyakinan konsumen perlu diperhatikan secara seksama oleh regulator, pemerintah, serta stakeholders terkait. Dibutuhkan stimulus baru untuk menggairahkan keyakinan konsumen, yang akan berpengaruh pada roda ekonomi secara keseluruhan.

Stakeholders terutama pemerintah perlu menjaga optimisme konsumen dan iklim bisnis agar upaya pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan di rel yang tepat, dan tidak melenceng jauh. Berbagai sentiment positif seperti kenaikan kapasitas produksi di kuartal III 2020, ekspektasi vaksin, sentiment positif dari pemilihan presiden AS, mesti menjadi landasan guna menjaga optimisme konsumen lokal.(*/tim redaksi 05/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 210 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 210 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini


2 komentar: