Duniaindustri.com (September 2021) – Di akhir kuartal III 2021, ekonomi Indonesia diprediksi dapat mempertahankan pertumbuhan positif ke depan ditopang sejumlah faktor utama. Pemulihan pertumbuhan akan lebih besar ditopang kuatnya demand ekspor serta arus investasi digital dan startup yang makin deras.
Tim Duniaindustri.com menilai saat pandemic Covid-19 mulai melandai, ekspor industri manufaktur asal Indonesia juga akan meningkat. Hal itu didorong pemulihan sector industry manufaktur yang dapat beroperasi optimal, seiring relaksasi pasca pembatasan aktivitas.
“Di sisi lain, arus investasi ke startup dan perusahaan teknologi digital akan makin subur dan memperoleh momentum emas di 2022 dan 2023,” tulis tim Duniaindustri.com di Jakarta, kemarin.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor industri manufaktur pada April 2021 mencapai US$ 14,92 miliar, melonjak 52,65% dibanding April 2020 (year on year/yoy). Melonjaknya nilai ekspor manufaktur pada April 2021 (yoy) menunjukkan industri manufaktur domestik sedang menggeliat dan perekonomian nasional mulai pulih.
Ekspor industri manufaktur berkontribusi 80,73% terhadap total nilai ekspor yang mencapai US$ 18,48 miliar pada April 2021, melesat 51,94% (yoy) dan merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Melonjaknya ekspor manufaktur pada April 2021 juga membuktikan cerahnya prospek kinerja ekspor nasional ke depan, mengingat pertumbuhan ekspor jauh lebih tinggi dibanding impor, yakni 51,94% berbanding 29,93%.
Sejalan dengan itu, neraca perdagangan pada April 2021 mencatatkan surplus US$ 2,19 miliar, melanjutkan tren surplus berturut-turut selama 12 bulan terakhir. Selain ditopang peningkatan kinerja, membaiknya nilai ekspor pada April 2021 ditunjang oleh kenaikan harga komoditas.
Ekspor industri pengolahan (manufaktur) pada April 2021 antara lain disumbang komoditas besi baja, barang perhiasan, dan barang berharga kimia dasar organik yang berasal dari hasil pertanian, serta televisi dan perlengkapannya.
Magnet Investasi Baru
Sementara itu, potensi ekonomi digital Indonesia menjadi daya tarik utama bagi pemodal untuk terus giat menyuntikkan dana ke startup, menurut pendapat Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. Berdasarkan laporan riset yang dirilis Google, Temasek dan Bain Company dalam laporan e-Conomy SEA 2020, Indonesia telah menjadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sebesar US$ 44 miliar. Bahkan, pada tahun 2025, nilai tersebut diprediksi mampu mencapai US$124 miliar. Angka ini senilai dengan Rp1.748 triliun
Menurut Huda, setdaknya ada tiga faktor yang mendorong banyaknya investasi startup di Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Pertama, perubahan pola kegiatan masyarakat Indonesia dari offline ke online. Kedua, pangsa pasar digital Indonesia terbesar di Asean dengan pertumbuhan kelas menengah, generasi Z, dan generasi milenial. Ketiga, penetrasi internet yang terus dipacu oleh pemerintah.
Huda menilai tidak tertutup kemungkinan terjadi kenaikan investasi ke startup di Indonesia hingga dua kali lipat pada masa mendatang. Selain itu, dia melanjutkan momentum perusahaan digital di Indonesia yang ramai-ramai mengembangkan ekosistem ikut mendorong masuknya pendanaan. Terbukti, sejumlah aksi korporasi dengan skala jumbo ikut memancing minat investasi dari penyandang dana global, mulai dari IPO Bukalapak, aksi merger Gojek-Tokopedia, dan lainnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 236 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 236 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar