Minggu, 28 Maret 2021

Tancap Gas Investasi Pabrik Baterai Listrik, Indonesia Battery Corp Gandeng 2 Mitra Global

Duniaindustri.com (Maret 2021) – Indonesia resmi membentuk perusahaan holding baterai listrik, yakni Indonesia Battery Corporation (IBC), yang terdiri dari 4 BUMN dengan porsi saham masing-masing 25%. Melihat prospek yang atraktif ke depan, Indonesia Battery Corp langsung tancap gas dengan menggandeng dua mitra raksasa global, yakni Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem.


 

Kolaborasi antara Indonesia Battery Corp dan dua mitra global itu akan diwujudkan dalam pabrik baru baterai mobil listrik. Investasi yang bakal digelontorkan pun cukup fantastis, sekitar US$ 22 miliar.

Menteri BUMN Erick Thohir saat meresmikan Indonesia Battery Corp menjelaskan bahwa holding BUMN ini sudah disiapkan sejak tahun lalu. Holding Indonesia Battery Corp merupakan hasil kolaborasi antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN. “Pembentukan Indonesia Battery Corp ini merupakan respons pemerintah terhadap kekayaan alam di Indonesia. Salah satunya nikel yang mencapai 24 persen dari total produksi di dunia,” jelasnya, pekan lalu.

"Sesuai arahan Pak Presiden, kita sering telat antisipasi kekuatan Indonesia sendiri. Tahun 1980-an industri kayu telat, tahun 1970-an industri perminyakan telat. Ini Alhamdulillah memanfaatkan momentum perubahan momentum ev battery," jelas Erick.

Menurut Erick, Indonesia Battery Corp saat ini sudah bermitra dengan Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem. "Kami ada dua mitra CATL US$5 miliar dan LG US$13-17 miliar. Ini sebuah kemitraan yang besar sekali," ucap Erick.

Erick menjelaskan kedua perusahaan itu akan memproduksi baterai listrik untuk mobil. Sementara, perusahaan Indonesia akan memproduksi baterai listrik untuk motor. "Mobil Indonesia mengalah, tapi motor listrik dan stabilisator baterai Indonesia jadi leading sector," imbuhnya.

Indonesia Battery Corp menjadi konsorsium BUMN yang dibentuk untuk mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Pada tahap awal, Erick sudah membentuk Tim percepatan penyusunan subholding EV baterai yang dipimpin oleh Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahajana Wirakusumah, mantan Sekjen Kemenperin. Dan anggotanya terdiri dari 4 dirut perusahaan yang terlibat di dalam holding industri baterai tersebut.

Erick menilai, selain bermitra dengan dua raksasa global, Indonesia Battery Corp juga akan membuka kerja sama dengan semua pihak. Erick bahkan berencana terbang ke Amerika Serikat (AS) bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perdagangan M Lutfi untuk melihat potensi salah satu perusahaan di negara tersebut.

Terkait rencana pembangunan pabrik baru, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menjelaskan, total kapasitas pabrik Indonesia Battery Corp ditargetkan mencapai 140 GwH pada 2030. Dari jumlah itu, sekitar 90 GwH akan dipakai untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, sementara sisa 50 GwH dari produksi battery cell akan diekspor.

Meski demikian, belum dijelaskan secara detail dimana lokasi pabrik baru Indonesia Battery Corp dan berapa jumlah tenaga kerja yang bakal terserap.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 223 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 223 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar