Industri makanan dan minuman saat ini merupakan penyumbang kontribusi
terbesar terhadap pertumbuhan industri manufaktur nasional. Dengan
peran yang begitu besar, tidak heran industri ini menjadi salah satu
andalan ekonomi nasional. Tak heran, omzet industri makanan dan minuman diestimasi lebih dari Rp 1.000 triliun pada 2016.
Untuk membedah pertumbuhan, pangsa pasar, serta persaingan pasar di industri makanan dan minuman, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 8 data dan riset khusus di industri ini. Mari kita simak ulasannya berikut ini:
1) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
2) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
3) Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader)
2) Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016
3) Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016
4) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016
5) Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi
6) Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir)
Berikut ini Ulasannya:
A) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini dirilis Februari 2017 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook
secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer
goods serta tren harga bahan baku untuk industri consumer goods. Dua
subjek kajian outlook ini dipilih mengingat harga komoditas terutama
bahan baku consumer goods terpengaruh perlambatan ekonomi global
sepanjang 2015 hingga 2016.
Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada
halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1%
dengan sejumlah tantangan
baik dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur
antar daerah serta perlambatan perekonomian China. Pada halaman 5,
ditampilkan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta
sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan
lifting migas.
Selanjutnya Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
ini menampilkan kondisi pasar consumer goods di Indonesia yang didukung
konsumen kelas menengah. (halaman 6) Dengan GDP per kapita melebihi US$
3.500, Indonesia memiliki konsumen rumah tangga dengan daya beli US$
5.000 hingga US$ 15.000 per tahun melampaui 58% dari total penduduk pada
2020. (halaman 7)
Secara lebih detail, dipaparkan tren
populasi penduduk di Indonesia periode 2010-2019F, laju urbanisasi,
konsumen kelas menengah atas, dan PDB per kapita. (halaman 8) Terkait
dengan itu, pada halaman 9 ditampilkan chart tren pergerakan inflasi periode 2014-2017F serta tren inflasi per daerah.
Tren
pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS juga ditampilkan pada halaman
10 dengan rekam jejak periode 2011-2017. Dan tak ketinggalan tren upah
minimum regional (UMR) dijabarkan periode 2007-2017. (halaman 11)
Pada halaman 12, Duniaindustri.com membuat riset independen terkait outlook industri consumer goods 2017-2018 dan ukuran pasar (market size) industri consumer goods
untuk kategori biskuit & wafer, mi instan, snack, jeli, permen,
minuman berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji, kopi siap
saji, jus, susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari buah, air
minum kemasan, dan roti dengan periode 2009, 2015-2017F. (halaman 13-14)
Pada
halaman 15-22, ditampilkan tren harga bahan baku industri consumer
goods mencakup harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), harga
gula, harga beras, harga jagung, harga kopi, harga kakao, harga gandum,
dan harga susu periode 2014-2017.
Tren pertumbuhan
penjualan sejumlah perusahaan consumer goods ditampilkan pada halaman
23, diperkuat dengan tren indeks kepercayaan konsumen pada halaman 24.
Berlanjut ke riset market leader, duniaindustri.com
menampilkan peta pangsa pasar industri biskuit periode 2015 dari 10
merek utama pada halaman 25. Pangsa pasar perusahaan produsen biskuit
dilihat dari kapasitas produksi pada 2015 di halaman 26. Selain itu,
ditampilkan juga top 15 perusahaan produsen biskuit di Indonesia,
dilengkapi kapasitas produksi, dan entitas anak usaha secara grup.
(halaman 27-28)
Market leader susu bubuk tahun 2015
ditampilkan pada halaman 29 dengan 10 pemain utama, demikian juga susu
ultra high temperature (UHT) pada halaman 30, market leader industri
yoghurt pada halaman 31-32, dan industri teh siap minum (ready to
drink/RDT tea) pada halaman 33.
Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari kompilasi berbagai sumber
antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan
data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk
pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
B) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini dirilis Agustus 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer goods serta pesatnya tren belanja online
(online shopping) di Indonesia. Dua subjek kajian riset pasar ini
dipilih mengingat relatif stabilnya kedua sektor tersebut di tengah
perlambatan ekonomi Indonesia pada 2015 hingga semester I 2016.
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia,
meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk,
tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per
kapita. (halaman 2-4)
Selanjutnya, Riset Pasar Consumer Goods ini memaparkan pertumbuhan aktual industri barang konsumsi (consumer goods) di Indonesia hingga semester I 2016. Tren pasar serta indikator pertumbuhan dilihat secara nilai dan volume, memberikan gambaran tersendiri
terkait daya beli konsumen di Indonesia. (halaman 5) Secara jangka
panjang, industri consumer goods masih prospektif dengan potensi US$ 810
miliar pada 2030. (halaman 6)
Pada halaman 7-8, duniaindustri.com
membuat riset eksklusif terkait nilai pasar (market size) industri
consumer goods di kategori makanan dan minuman (food and beverages).
Hasil riset itu didukung riset eksternal yang mengukur pertumbuhan
consumer goods di lima kategori yakni food, dairy, beverages, personal
care, dan home care hingga semester I 2016. (halaman 9)
Selain itu, ditampilkan juga tren frekuensi pembelian produk
consumer goods, perubahan harga produk, serta rata-rata pertumbuhan
belanja konsumen. (halaman 10) Pada halaman 11, dipaparkan tren
penjualan 7 kategori consumer goods yakni food, dairy, beverages,
personal care, home care, packaged foods, serta chilled foods di pasar
modern (minimarket, supermarket, hypermarket, dan jenis lainnya).
Riset pasar
ini juga menjabarkan pertumbuhan dan market size industri makanan serta
minuman secara detail pada halaman 12-14. Secara keseluruhan, packaged
food selama periode 2013-2017 diprediksi tumbuh rata-rata 12,6% per
tahun. Beberapa jenis makanan yang identik dengan lifestyle masyarakat
middle class income diperkirakan tumbuh lebih tinggi, di antaranya
canned/preserved food (16,7%), frozen processed food (16,6%), ice cream
(18%), dan noodles (13,5%).
Sementara itu, minuman
ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang
tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee
(18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%),
dan RTD tea (13,7%).
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
ini berlanjut pada pembahasan tren belanja online (online shopping)
yang dimulai dari jumlah pengguna internet di Indonesia, penetrasi
internet sejak 2005, dan aktivitas online konsumen. (halaman 15-17)
Di samping itu, riset
ini dilengkapi dengan tren e-commerce berdasarkan jenis kelamin,
produk-produk yang sering dibeli secara online, produk-produk yang
dijual secara online, akses internet per daerah di Indonesia, serta
faktor resistensi konsumen untuk berbelanja online, dan tren sistem
pembayaran online.
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
C) Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader) ini dirilis Juni 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook
secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan
di industri biskuit di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas
pemain-pemain di industri ini, tren permintaan/kebutuhan (demand) di
pasar lokal, hingga analisis pangsa pasar berdasarkan penjualan dan
kapasitas produksi.
Riset pasar
ini dimulai dengan highlights pasar Indonesia yang terus tumbuh
ditopang besarnya konsumen kelas menengah. Pasar industri makanan
termasuk biskuit di Indonesia dengan penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50%
di antaranya merupakan usia produktif, sunggulah besar. PDB per kapita
Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina
dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja
tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada
saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk
berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di
dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total
pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$
810 miliar.(halaman 2-3)
Riset pasar
ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan
dalam kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas
angka 10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut
akan tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang
identik dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan
tumbuh lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen
processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).(halaman 4)
Sementara
itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink
(RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy
drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).
Secara special, Duniaindustri.com
membuat riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015,
khusus untuk sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan,
snack, jeli, permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup,
teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman
berkarbonasi, minuman sari buah, air minum dalam kemasan. (halaman 5-8)
Di halaman 9-10, Duniaindustri.com
membuat riset pasar eksklusif terkait pangsa pasar biskuit dilihat dari
dua hal; penjualan per merek (halaman 9) dan kapasitas produksi per
perusahaan (halaman 10). Data tersebut didukung top 15 produsen biskuit
terbesar (biggest biscuit producer) di Indonesia yang dipaparkan pada
halaman 11-12, lengkap dengan kapasitas produksi serta komposisi
terhadap kapasitas nasional.
Di halaman 13, ditampilkan tren produksi biskuit
secara nasional periode 2007-2015, lengkap dengan pertumbuhan per
tahun. Data tersebut juga diperkuat dengan neraca ekspor-impor biskuit
dalam volume dan nilai periode 2007-2015 (halaman 14-15).
Kemudian
di halaman 16 ditampilkan tren konsumsi, produksi, dan ekspor-impor
biskuit di Indonesia periode 2007-2015. Dengan data yang cukup lengkap
ini dapat terlihat tren pertumbuhan konsumsi (market size) industri
biskuit per tahun. Khusus di halaman 17, duniaindustri.com membuat proyeksi dan estimasi konsumsi biskuit pada 2016-2017 lengkap dengan tren produksi dan pertumbuhannya.
Pada halaman 18-35, duniaindustri.com membuat market research dan market intelligence terhadap tiga produsen biskuit yang menjadi market leader.
Analisis dan intelijensi pasar itu mencakup kinerja keuangan produsen
dengan pangsa pasar terbesar, strategi pemasaran, kendala yang dihadapi,
target kinerja keuangan 2016, hingga ke struktur perusahaan, jumlah
pekerja, serta rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas.
Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016
sebanyak 35 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain
asosiasi industri, BPS, riset internal produsen biskuit, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
B) Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016
ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri susu olahan di Indonesia, mencakup
pengelompokan industri dan pohon industri susu dari hulu-antara-hilir,
segmentasi industri susu cair, tren konsumsi dan pertumbuhan volume
produk susu, nilai penjualan produk susu, ukuran pasar (market size)
industri susu nasional, hingga pangsa pasar susu cair, susu bubuk, susu
ultra high temperature (UHT), susu fermentasi, susu pasteurisasi
(sterilisasi), yoghurt, keju olahan, serta tantangan dan peluang industi
ini ke depan.
Riset
ini dimulai dengan menampilkan pengelompokan industri susu dari hulu
(susu segar), industri antara (susu pasteurisasi, susu UHT, susu
fermentasi), hingga industri hilir (susu bubuk, susu kental manis,
makanan bayi dari susu, keju, mentega, es krim, dan yoghurt) dilengkapi
pohon industri susu secara lengkap. (halaman 2-3)
Di
halaman 4-5 ditampilkan segmentasi industri susu cair dan susu bubuk
terhadap total pasar. Pertumbuhan volume konsumsi produk susu periode
2008-2018 (forecast) ditampilkan pada halaman 6, serta tren penjualan
produk susu periode 2008-2018 dipaparkan pada halaman 7.
Di
halaman 8-9 ditampilkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam
industri pengolahan susu, lengkap dengan lokasi pabrik dan produk-produk
yang dihasilkan. Terdapat 48 perusahaan di kategori industri pengolahan
susu yang memproduksi susu segar, susu bubuk, susu UHT, susu steril,
susu pasteurisasi, susu kental manis, susu formula, susu kemasan, ice
cream, yoghurt, acidified milk drink, mentega, kopi instan, caramel, dan
makanan bayi.
Pada halaman 9, pembahasan masuk pada
segmen susu bubuk, mengulas pangsa pasar susu bubuk periode 2011-2013.
Terdapat pergerakan pangsa pasar yang cukup signifikan untuk 10
perusahaan pemimpin pasar susu bubuk di Indonesia. Secara khusus, di
halaman 10-11, duniaindustri.com membuat riset terkait pangsa pasar susu
bubuk di Indonesia untuk 2014-2015. Pada halaman 13, dipaparkan
pertumbuhan pasar produk susu bubuk di Indonesia secara volume dan
nilai. Di halaman 14, duniaindustri.com membuat riset dan estimasi
terkait pasar susu bubuk pada 2015 dan 2016.
Kategori
susu cair dibahas secara komprehensif di halaman 15-16, mencakup
pertumbuhan volume pasar, market size, dan tren pertumbuhan dari
2013-2016. Demikian juga susu UHT dibahas secara lengkap di halaman 17,
mencakup pangsa pasar market leader, nilai pasar, serta pertumbuhan
volume. Susu fermentasi juga dibahas secara khusus pada halaman 18, susu
pasteurisasi di halaman 19, yoghurt cream dan drink di halaman 20-21,
serta keju olahan pada halaman 22.
Riset ini juga
dilengkapi dengan data produksi susu segar, impor susu, konsumsi bahan
baku susu, serta pergerakan tren konsumsi susu di Indonesia. Ditambah
dengan kapasitas terpasang, produksi, dan konsumsi susu cair, susu
kental manis, susu bubuk.
Riset data industri sebanyak 29 halaman ini
berasal dari BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Pertanian, dan sejumlah perusahaan susu di Indonesia, diolah
duniaindustri.com.
Indeks data industri merupakan
fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan
sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf
sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form.
Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang
disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada
duniaindustri.com.(*)
B) Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016
ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri susu bubuk, susu cair (ultra high
temperatures/UHT), serta teh siap minum (ready to drink tea/RDT) di
Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar, tren permintaan/demand,
nilai pasar (market size) tiga tahun terakhir dan proyeksi 2016, hingga
produsen terbesar di Indonesia, strategi ekspansi ke depan, serta
kinerja keuangan para pemain di industri ini.
Data
ini dimulai dengan menampilkan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia
periode 2014-2019 (estimasi), kondisi perilaku konsumen di Indonesia
dari total jumlah penduduk 252 juta jiwa, dengan jumlah konsumen kelas
menengah hampir 50% yang berada di bawah umur 30 tahun. PDB per kapita
Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina
dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja
tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada
saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk
berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di
dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total
pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$
810 miliar. (halaman 2-3)
Data ini juga menjabarkan
pertumbuhan rata-rata per tahun minuman diperkirakan tumbuh rata-rata
12% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk
ready to drink (RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%),
sports and energy drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%). (halaman 5-7)
Selain
itu, data ini menampilkan ukuran pasar (market size) industri susu cair
periode 2013-2015, konsumsi per kapita, karakteristik utama di industri
susu cair. Secara khusus, Duniaindustri membuat riset proyeksi market
size industri susu cair pada 2016, pertumbuhan volume penjualan, serta
pangsa pasar 8 pemain di Indonesia. (halaman 8-9)
Demikian
juga di industri susu bubuk, data ini menampilkan ukuran pasar (market
size) serta pertumbuhannya, dan pangsa pasar 11 pemain utama di
Indonesia. (halaman 9)
Di samping itu, data ini juga
menampilkan ukuran pasar (market size) serta pertumbuhan industri teh
siap minum (ready to drink tea/RDT) periode 2013-2016, pangsa pasar 5
pemain utama, serta karakteristik (tren) yang berkembang. (halaman 10)
Pada
halaman 12-24, ditampilkan data pemimpin pasar (market leader) di
segmen susu cair ultra high temperature (UHT) dan RTD kemasan di
Indonesia, profil singkat, komposisi lini usaha per perusahaan, jaringan
distribusi, strategi ekspansi, pangsa pasar per produk, serta kinerja
keuangan.
Data sebanyak 25 halaman ini
berasal dari BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian, dan
sejumlah perusahaan susu bubuk, susu cair, dan minuman teh siap saji di
Indonesia, diolah duniaindustri.com.
Indeks data
industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan
puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan
dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan
proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan
isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber
data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada
duniaindustri.com.(*)
C) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016
ini menampilkan pasar industri consumer goods di Indonesia dengan
penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50% di antaranya merupakan usia
produktif. PDB per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing
di Asean seperti Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia
dengan anggaran belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000
diperkirakan meluas dari 36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih
dari 60 juta penduduk berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung
dengan kelas menengah di dekade mendatang, dan mendorong permintaan
konsumen semakin kuat. Total pasar industri consumer goods di Indonesia
pada 2030 diperkirakan US$ 810 miliar.
Data
ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan
dalam kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas
angka 10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut
akan tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang
identik dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan
tumbuh lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen
processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).
Sementara
itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink
(RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy
drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).
Secara special, Duniaindustri.com membuat riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015,
khusus untuk sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan,
snack, jeli, permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup,
teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman
berkarbonasi, minuman sari buah, air minum dalam kemasan.
Data sebanyak 15 halaman pdf ini
berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, lembaga
riset dunia, dan BPS. Download database industri merupakan fitur terbaru
di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai
kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah
didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik
beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
D) Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi
ini menampilkan kinerja pertumbuhan industri makanan-minuman 2006-2013,
jumlah perusahaan, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan kapasitas
produksi. Selan itu, tren hilirisasi industri kelapa sawit, kakao, gula
sebagai bahan baku industri makanan minuman. Data
ini juga menampilkan berbagai regulasi terbaru terkait industri
makanan-minuman. Data berisi 23 halaman ini dibuat oleh Kementerian
Perindustrian dan diolah duniaindustri.com.(*)
E) Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir)
ini menampilkan pertumbuhan konsumsi dan impor susu di Indonesia
periode lima tahun terakhir. Data ini berasal dari asosiasi industri,
BPS, kementerian terkait.(*)
Sumber: klik di sini
Butuh data lebih spesifik, ingin request data/riset, klik di sini
Butuh content provider profesional, klik di sini
kalau tidak salah, omzet industri makanan dan minuman Rp 1.000 triliun, bener ya?
BalasHapuskalau tidak salah, akan menuju ke angka itu
BalasHapus