Industri consumer goods atau sering dikenal sebagai industri barang konsumsi harian memiliki peran penting dalam daya beli keluarga di Indonesia. Bayangkan saja, setiap rumah tangga di negeri ini pasti membutuhkan produk-produk consumer goods tiap hari.
Untuk merekam jejak dan tren pasar industri consumer goods di Indonesia, duniaindustri.com memiliki tiga database khusus terkait industri ini. Ketiganya adalah:
1. Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
2. Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
3. Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016
Mari kita simak penjelasan detailnya satu per satu:
A) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini dirilis Februari 2017 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook
secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer
goods serta tren harga bahan baku untuk industri consumer goods. Dua
subjek kajian outlook ini dipilih mengingat harga komoditas terutama
bahan baku consumer goods terpengaruh perlambatan ekonomi global
sepanjang 2015 hingga 2016.
Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada
halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1%
dengan sejumlah tantangan
baik dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur
antar daerah serta perlambatan perekonomian China. Pada halaman 5,
ditampilkan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta
sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan
lifting migas.
Selanjutnya Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
ini menampilkan kondisi pasar consumer goods di Indonesia yang didukung
konsumen kelas menengah. (halaman 6) Dengan GDP per kapita melebihi US$
3.500, Indonesia memiliki konsumen rumah tangga dengan daya beli US$
5.000 hingga US$ 15.000 per tahun melampaui 58% dari total penduduk pada
2020. (halaman 7)
Secara lebih detail, dipaparkan tren populasi
penduduk di Indonesia periode 2010-2019F, laju urbanisasi, konsumen
kelas menengah atas, dan PDB per kapita. (halaman 8) Terkait dengan itu,
pada halaman 9 ditampilkan chart tren pergerakan inflasi periode 2014-2017F serta tren inflasi per daerah.
Tren
pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS juga ditampilkan pada halaman
10 dengan rekam jejak periode 2011-2017. Dan tak ketinggalan tren upah
minimum regional (UMR) dijabarkan periode 2007-2017. (halaman 11)
Pada halaman 12, Duniaindustri.com membuat riset independen terkait outlook industri consumer goods 2017-2018 dan ukuran pasar (market size) industri consumer goods
untuk kategori biskuit & wafer, mi instan, snack, jeli, permen,
minuman berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji, kopi siap
saji, jus, susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari buah, air
minum kemasan, dan roti dengan periode 2009, 2015-2017F. (halaman 13-14)
Pada
halaman 15-22, ditampilkan tren harga bahan baku industri consumer
goods mencakup harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), harga
gula, harga beras, harga jagung, harga kopi, harga kakao, harga gandum,
dan harga susu periode 2014-2017.
Tren pertumbuhan penjualan
sejumlah perusahaan consumer goods ditampilkan pada halaman 23,
diperkuat dengan tren indeks kepercayaan konsumen pada halaman 24.
Berlanjut ke riset market leader, duniaindustri.com
menampilkan peta pangsa pasar industri biskuit periode 2015 dari 10
merek utama pada halaman 25. Pangsa pasar perusahaan produsen biskuit
dilihat dari kapasitas produksi pada 2015 di halaman 26. Selain itu,
ditampilkan juga top 15 perusahaan produsen biskuit di Indonesia,
dilengkapi kapasitas produksi, dan entitas anak usaha secara grup.
(halaman 27-28)
Market leader susu bubuk tahun 2015 ditampilkan
pada halaman 29 dengan 10 pemain utama, demikian juga susu ultra high
temperature (UHT) pada halaman 30, market leader industri yoghurt pada
halaman 31-32, dan industri teh siap minum (ready to drink/RDT tea) pada
halaman 33.
Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari kompilasi berbagai sumber
antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan
data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk
pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
B) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini dirilis Agustus 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer goods serta pesatnya tren belanja online
(online shopping) di Indonesia. Dua subjek kajian riset pasar ini
dipilih mengingat relatif stabilnya kedua sektor tersebut di tengah
perlambatan ekonomi Indonesia pada 2015 hingga semester I 2016.
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia,
meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk,
tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per
kapita. (halaman 2-4)
Selanjutnya, Riset Pasar Consumer Goods ini memaparkan pertumbuhan aktual industri barang konsumsi (consumer goods) di Indonesia hingga semester I 2016. Tren pasar serta indikator pertumbuhan dilihat secara nilai dan volume, memberikan gambaran tersendiri
terkait daya beli konsumen di Indonesia. (halaman 5) Secara jangka
panjang, industri consumer goods masih prospektif dengan potensi US$ 810
miliar pada 2030. (halaman 6)
Pada halaman 7-8, duniaindustri.com
membuat riset eksklusif terkait nilai pasar (market size) industri
consumer goods di kategori makanan dan minuman (food and beverages).
Hasil riset itu didukung riset eksternal yang mengukur pertumbuhan
consumer goods di lima kategori yakni food, dairy, beverages, personal
care, dan home care hingga semester I 2016. (halaman 9)
Selain itu, ditampilkan juga tren frekuensi pembelian produk
consumer goods, perubahan harga produk, serta rata-rata pertumbuhan
belanja konsumen. (halaman 10) Pada halaman 11, dipaparkan tren
penjualan 7 kategori consumer goods yakni food, dairy, beverages,
personal care, home care, packaged foods, serta chilled foods di pasar
modern (minimarket, supermarket, hypermarket, dan jenis lainnya).
Riset pasar
ini juga menjabarkan pertumbuhan dan market size industri makanan serta
minuman secara detail pada halaman 12-14. Secara keseluruhan, packaged
food selama periode 2013-2017 diprediksi tumbuh rata-rata 12,6% per
tahun. Beberapa jenis makanan yang identik dengan lifestyle masyarakat
middle class income diperkirakan tumbuh lebih tinggi, di antaranya
canned/preserved food (16,7%), frozen processed food (16,6%), ice cream
(18%), dan noodles (13,5%).
Sementara itu, minuman
ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang
tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee
(18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%),
dan RTD tea (13,7%).
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
ini berlanjut pada pembahasan tren belanja online (online shopping)
yang dimulai dari jumlah pengguna internet di Indonesia, penetrasi
internet sejak 2005, dan aktivitas online konsumen. (halaman 15-17)
Di samping itu, riset
ini dilengkapi dengan tren e-commerce berdasarkan jenis kelamin,
produk-produk yang sering dibeli secara online, produk-produk yang
dijual secara online, akses internet per daerah di Indonesia, serta
faktor resistensi konsumen untuk berbelanja online, dan tren sistem
pembayaran online.
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
C) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016
ini menampilkan pasar industri consumer goods di Indonesia dengan
penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50% di antaranya merupakan usia
produktif. PDB per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing
di Asean seperti Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia
dengan anggaran belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000
diperkirakan meluas dari 36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih
dari 60 juta penduduk berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung
dengan kelas menengah di dekade mendatang, dan mendorong permintaan
konsumen semakin kuat. Total pasar industri consumer goods di Indonesia
pada 2030 diperkirakan US$ 810 miliar.
Data
ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan
dalam kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas
angka 10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut
akan tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang
identik dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan
tumbuh lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen
processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).
Sementara
itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink
(RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy
drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).
Secara special, Duniaindustri.com membuat riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015,
khusus untuk sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan,
snack, jeli, permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup,
teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman
berkarbonasi, minuman sari buah, air minum dalam kemasan.
Data sebanyak 15 halaman pdf ini
berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, lembaga
riset dunia, dan BPS. Download database industri merupakan fitur terbaru
di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai
kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah
didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik
beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
Sumber: klik di sini
* Butuh data industri dan riset pasar lainnya, klik di sini
** Butuh marketing intelligence dan request data spesifik, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar