Penjualan mobil di ASEAN pada kuartal I 2016 turun 3,8% menjadi 741.392 unit dibanding periode yang sama tahun lalu 770.566 unit, menurut data Asean Automotive Federation (AAF). Penurunan itu sejalan dengan pelemahan produksi akibat anjloknya permintaan.
Produksi mobil di ASEAN pada kuartal I 2016 turun 4,7% menjadi 994.147 unit dibanding periode yang sama tahun lalu 1,04 juta unit. Di Indonesia, penjualan mobil pada kuartal I 2016 terkoreksi 5% menjadi 266.885 unit secara wholesales dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 282.344 unit. Kelesuan ini masih dipengaruhi perlambatan ekonomi nasional, meski pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) serta menstabilkan kurs rupiah.
Kejutan terjadi di industri mobil di Filipina. Produksi mobil di Filipina pada kuartal I tahun ini mencapai 25.209 unit, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 21.285. Sedangkan penjualan mobil di Filipina pada kuartal I 2016 sebanyak 76.479 unit, naik dari kuartal I 2015 sebesar 62.882 unit. Peningkatan penjualan mobil di Filipina karena pemerintah setempat melakukan revisi pajak menjadi lebih ringan.
Sedangkan di negara Asean lainnya, pemerintah Singapura menerapkan kebijakan pembatasan usia kendaraan bermotor. Kebijakan ini tentu akan berpengaruh terhadap penjualan mobil di negara tersebut.
Penjualan Indonesia
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan, kinerja penjualan sepanjang kuartal I tahun ini menurun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 282.344 unit.
“Perkiraan itu seiring dengan kinerja Maret yang diprediksi tetap stagnan. Bahkan kami mematok capaian penjualan bulan ketiga tahun ini di rentang 88.000 unit sampai 89.000 unit,” kata Ketua I Gaikindo Yongkie D. Sugiarto kepada pers.
Yongkie menilai, dengan pencapaian pada bulan Maret yang hanya mengulang capaian bulan sebelumnya, maka kinerja total pada kuartal pertama tahun ini dipastikan menurun dibandingkan tahun lalu.
“Dengan menyimak raihan penjualan tahun lalu tersebut, setidaknya penurunan penjualan minimal sekitar 7,01%. Sebab pada Januari dan Februari tahun ini, penjualan roda empat di dalam negeri hanya 173.252 unit, kalau Maret bisa maksimal sekitar 89.000 unit, masih agak rendah dibandingkan tahun lalu,” papar dia.
Kelesuan pada awal tahun ini, lanjut Yongkie, merupakan buntut belum naiknya daya beli masyarakat. “Konsumen masih menahan pembelian mobil baru,” ujarnya.
Dengan catatan penjualan tersebut, maka kuartal pertama 2016 merupakan yang terendah sejak tiga tahun belakangan. Seiring dengan torehan penjualan pada triwulan pertama 2013 yang mencapai 296.005 unit, dan pada 2014 sekitar 328.500 unit.(*)
Baca selengkapnya di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar